Kenapa Keripik Bikin Nagih? Penjelasan Ilmiah yang Jarang Kita Sadari
- AI Gemini
Lifestyle –Pernahkah kamu membuka satu bungkus keripik dengan niat ‘makan sedikit saja’, tapi tiba-tiba bungkusnya sudah kosong? Fenomena ini dialami banyak orang. Keripik baik kentang, singkong, maupun varian lainnya terkenal bikin nagih dan sulit dihentikan. Pertanyaannya, mengapa bisa begitu?
Jawabannya ternyata bukan hanya soal rasa enak, tapi ada mekanisme kompleks di otak dan tubuh yang membuat kita sulit berhenti. Artikel ini akan membahas dari sisi sains, pendapat ahli, hingga tips mengendalikannya.
Keripik: Makanan Olahan Tinggi yang Dirancang untuk “Kriuk”
Keripik masuk kategori ultra-processed foods atau makanan olahan tinggi. Ia kaya garam, minyak, dan kadang tambahan perasa buatan. Kombinasi ini menciptakan rasa gurih dan tekstur renyah yang memuaskan indera kita.
Tekstur renyah juga punya peran besar. Suara ’kriuk’ saat menggigit ternyata memberi sinyal positif ke otak, membuat pengalaman makan lebih nikmat. Jadi, bukan hanya lidah yang senang, tapi telinga pun ikut ’termakan’ sensasi tersebut.
Sistem Reward Otak: Kenapa Susah Berhenti?
Di balik kelezatan keripik, ada peran penting dopamin, zat kimia otak yang memberi rasa puas. Saat kita makan keripik, dopamin dilepaskan, menimbulkan rasa senang. Masalahnya, otak ingin mengulang sensasi ini, sehingga tangan terus bergerak mengambil lagi dan lagi.