Kenapa Keripik Bikin Nagih? Penjelasan Ilmiah yang Jarang Kita Sadari

Keripik Tempe
Sumber :
  • AI Gemini

Para ahli neuroscience menjelaskan hal ini dengan teori ’liking’ (menyukai) dan ’wanting’ (menginginkan). Kita mungkin sudah cukup secara rasa (liking), tapi otak tetap memicu dorongan wanting ingin lebih banyak meski tubuh tidak membutuhkannya lagi.

Ternyata Bukan Cuma Kenangan, Luka Batin Masa Kecil Bisa Hantui Hidup Dewasa!

Profesor Kent Berridge, seorang pakar neuroscience dari University of Michigan, menjelaskan bahwa perbedaan ’liking’ dan ’wanting’ inilah yang membuat orang bisa makan berlebihan. Otak terus memberi sinyal keinginan meski kepuasan rasa sudah tercapai.

Bukti Ilmiah: Keripik Bisa “Meng-hack” Otak

Penelitian dari University of Michigan menemukan bahwa makanan olahan tinggi seperti keripik dan cookies bisa memicu respons otak mirip dengan substansi adiktif. Studi tersebut menunjukkan bahwa orang mengalami craving (dorongan kuat), sulit berhenti, bahkan rela mengabaikan kontrol diri demi terus makan.

Mendag: Susu Bisa Jadi Kunci Anak Indonesia Lebih Sehat dan Cerdas

“Makanan olahan sangat memenuhi kriteria adiksi, termasuk adanya craving, penggunaan kompulsif, dan perubahan suasana hati,” pemimpin penelitian, Psikolog Ashley Gearhardt, PhDseperti dikutip dari laman Business Insider.

Dengan kata lain, tidak sekadar makanan ringan, keripik bisa memengaruhi otak seperti ’zat adiktif ringan’.

Faktor yang Membuat Keripik Makin Susah Dihentikan

Halaman Selanjutnya
img_title
Orang Indonesia Konsumsi Garam Dua Kali Lipat dari yang Disarankan, Padahal Biang Kerok Stroke Hingga Penyakit Jantung