Sourdough vs Roti Biasa, Mana Lebih Sehat? Ini Jawabannya
- Martha Stewart
Lifestyle – Sourdough kembali mencuri perhatian. Dari dapur rumah hingga restoran ternama, roti bertekstur renyah di luar dan lembut di dalam ini jadi primadona baru yang bukan hanya soal rasa, tapi juga manfaat kesehatan.
Popularitas jenis roti tersebut semakin melejit ketika banyak orang mulai peduli pada makanan fermentasi yang dipercaya baik untuk pencernaan. Pertanyaannya, benarkah sourdough lebih sehat dibanding roti lain, atau hanya sekadar hype yang dibalut aroma nostalgia pandemi?
Sourdough memang berbeda karena proses fermentasi panjang dengan bantuan ragi dan bakteri asam laktat. Sehingga memberi karakter unik, rasa asam yang khas, tekstur kenyal, serta daya tahan lebih lama tanpa bahan pengawet.
Lebih dari itu, metode fermentasi inilah yang membuat sourdough sering disebut lebih ramah bagi pencernaan. Namun, apakah klaim ini sejalan dengan fakta gizi? Mengutip dari Martha Stewart, inilah penjelasan kandungan gizi, manfaat hingga tips memilih sourdough yang baik.
Apa Itu Sourdough?
Sourdough sejatinya hanya dibuat dari tiga bahan sederhana, yaitu tepung, air, dan garam. Bedanya terletak pada proses pengembangannya yamg mengandalkan starter alami yang membutuhkan waktu 12 hingga 24 jam untuk difermentasi. Inilah yang membuat adonan lebih kompleks, menghasilkan cita rasa khas sekaligus struktur roti yang berbeda dari roti biasa.