Sejarah Bakpia Pathok, Dari Kudapan Khas Tionghoa Jadi Oleh-oleh Ikonik Jogja

Ilustrasi bakpia pathok
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Bakpia Pathok menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta yang selalu diburu wisatawan. Kudapan berbentuk bulat mungil ini memiliki cita rasa manis gurih yang khas dan tekstur lembut saat digigit. 

10 Makanan Khas Timur yang Wajib Dicicipi Sekali Seumur Hidup, No 7 Sashimi ala Indonesia

Tak hanya sekadar camilan, bakpia telah menjelma sebagai simbol oleh-oleh wajib dari Kota Gudeg. Namun, tahukah Anda bahwa bakpia sejatinya memiliki sejarah panjang yang berakar dari budaya Tionghoa?

Keunikan bakpia bukan hanya terletak pada rasanya, melainkan juga perjalanan panjangnya hingga bisa menjadi oleh-oleh yang mendunia. Dari sekadar kue tradisional yang dibuat di rumah-rumah, kini bakpia berkembang dengan berbagai varian rasa modern, mulai dari kacang hijau, cokelat, keju, hingga matcha. 

10 Makanan yang Bisa Jadi Skincare Alami, Kulit Sehat dari Dalam

Cerita panjang inilah yang membuat bakpia Pathok tidak sekadar makanan, melainkan juga warisan budaya yang terus hidup. Mengutip dari berbagai sumber, berikut sejarah bakpia Pathok yang menarik untuk disimak!

Asal Usul Bakpia dari Tiongkok

Cara Membuat Martabak Telur Mini dengan Kulit Lumpia, Praktis Banget!

Bakpia pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Tionghoa yang merantau ke Indonesia pada awal abad ke-20. Di negara asalnya, kudapan ini dikenal dengan nama tou luk pia yang berarti kue berisi daging babi. 

Namun, karena masyarakat Jawa mayoritas beragama Islam, isian daging kemudian diganti dengan kacang hijau manis. Perubahan bahan ini membuat bakpia dapat diterima oleh masyarakat luas tanpa meninggalkan jejak kelezatannya.

Halaman Selanjutnya
img_title