Kenapa Bertahak Setelah Minum Soda? Normal atau Tanda Alergi?
- Freepik
-
Gatal-gatal di tenggorokan, ruam, atau pembengkakan di bibir serta wajah.
Napas berbunyi (wheezing) atau sesak napas setelah minum soda—bisa jadi tanda alergi sulfit, pewarna buatan, atau zat pengawet lain.
-
Reaksi konsisten di setiap kali konsumsi soda atau minuman tertentu.
Gejala pencernaan seperti heartburn persisten, seperti akibat GERD (gejala lebih intens dari sekadar sensasi bertahak).
Kondisi-kondisi ini dapat menunjukkan bahwa tubuh Anda bereaksi lebih kuat terhadap satu atau lebih komponen dalam soda baik itu zat tambahan atau efek fisik karbonasinya.
Ahli alergi, Dr. Clifford Bassett megungkap secara umum, apa yang disebut sebagai allergy cascade, reaksi berantai tubuh terhadap pemicu alergi dapat mencerminkan kondisi sensitivitas individu terhadap bahan tertentu dalam soda, seperti sulfit, pewarna, atau pemanis buatan.
Menurut pendekatan penuh dari Dr. Bassett, alergi tidak selalu langsung tampak. Kadang, rangsangan kecil seperti pemanis buatan atau pewarna bisa memicu serangkaian reaksi berlebihan dalam sistem imun yang akhirnya berujung pada gejala seperti bertahak, rasa tidak nyaman di tenggorokan, hingga gejala sistemik lain.
Tips Mengurangi Bertahak Setelah Minum Soda
Minum perlahan, jangan sekaligus banyak—hindari gelembung CO₂ masuk berlebihan sekaligus.
Pilih varian soda yang lebih sederhana, misalnya tanpa pemanis buatan atau pewarna tambahan.
Hindari saat perut kosong atau sebelum tidur—karbonasi lebih berisiko memicu refluks dalam kondisi ini.
Pertimbangkan soda rendah karbonasi; beberapa produk memiliki kandungan CO₂ lebih sedikit dan lebih lembut di tenggorokan.
Bila sensitif terhadap pewarna atau sulfit, coba cek label dan pilih soda natur—atau konsultasi dokter alergi untuk tes sensitivitas.
Semoga artikel ini membantu mengenali batas antara reaksi ringan dan tanda perlu perhatian medis.