Karakteristik Masakan Gen Z, Makanan Tradisional Bisa Jadi Menarik Banget Visualnya

Ilustrasi Soto Kudus
Sumber :
  • Indonesia Kaya

LifestyleKuliner Indonesia dikenal kaya akan cita rasa, aroma, dan warisan budaya yang terkandung dalam setiap hidangannya. Rempah-rempah seperti kunyit, jahe, lengkuas, hingga serai menjadi jiwa dari masakan tradisional Indonesia, menciptakan keunikan yang sulit ditandingi. Namun, di tangan generasi Z, kuliner tradisional ini tidak hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga karya seni visual yang memukau dan relevan dengan tren masa kini. 

Bikin Takjub! Inovasi 10 Pelajar Indonesia Ini Bisa Berguna Buat Masa Depan

Generasi muda, yang dikenal kreatif dan berpikiran terbuka, menghadirkan pendekatan baru dalam mengolah makanan tradisional, menggabungkan akar budaya dengan inovasi modern yang menarik perhatian, baik di lidah maupun di media sosial.

Inovasi Kuliner Gen Z: Memadukan Tradisi dan Modernitas

Generasi Z, yang tumbuh bersama teknologi dan media sosial, memiliki cara pandang unik terhadap kuliner. Mereka tidak hanya mempertahankan resep warisan leluhur, tetapi juga berani bereksperimen dengan pendekatan baru. Misalnya, rendang, yang dikenal sebagai hidangan tradisional Minangkabau dengan cita rasa gurih dan pedas, kini hadir dalam bentuk yang lebih modern. 

Promo Kuliner Termurah untuk Meriahkan HUT RI 2025, Sour Sally Cuma Rp17 Ribuan!

Alih-alih disajikan secara sederhana dengan nasi, rendang kini bisa tampil dalam porsi kecil dengan plating elegan, dihiasi garnish berupa daun herbal atau taburan rempah kering yang mempercantik tampilan. 

Begitu pula dengan soto, hidangan berkuah yang biasanya sederhana, kini disajikan dengan gaya minimalis namun estetis, memikat mata sebelum memanjakan lidah. Menurut Chef Ronald Tekilov, atau yang akrab disapa Chef Ron, generasi muda memiliki peran besar dalam masa depan kuliner Indonesia.

7 Ide Jualan Makanan dan Minuman di Kantor yang Murah Meriah, Auto Laris!

“Saya percaya, masa depan kuliner Indonesia ada di tangan generasi muda yang paham akar budayanya dan berani berinovasi,” ujarnya. 

Chef Ron melihat bagaimana anak-anak muda bereksperimen dengan rempah-rempah lokal untuk menciptakan hidangan yang tidak hanya otentik, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam kompetisi Koki Muda Koepoe Koepoe. Kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi juga wadah pembelajaran yang memungkinkan peserta untuk mengeksplorasi potensi rempah Indonesia sambil mengembangkan identitas kuliner mereka sendiri.

Plating Instagramable: Seni di Atas Piring

Salah satu ciri khas masakan ala Gen Z adalah perhatian mereka terhadap estetika penyajian atau plating. Di era media sosial, tampilan visual sebuah hidangan menjadi sama pentingnya dengan rasanya. 

Generasi Z memahami bahwa sebuah piring yang menarik secara visual dapat menarik perhatian audiens di platform seperti Instagram atau TikTok. Oleh karena itu, mereka menghadirkan hidangan tradisional dengan sentuhan modern yang memanjakan mata. 

Sebagai contoh, rendang yang biasanya disajikan di piring sederhana kini dapat tampil di atas piring putih lebar dengan garnish seperti microgreens, taburan rempah, atau saus yang disusun secara artistik. Soto, yang identik dengan mangkuk berisi kuah, kini bisa disajikan dalam porsi kecil dengan komposisi warna yang kontras, menciptakan kesan elegan dan minimalis.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik visual, tetapi juga memperkuat nilai budaya dari hidangan tersebut. Dengan memadukan elemen tradisional seperti rempah-rempah khas Indonesia dengan teknik penyajian modern, Gen Z berhasil menjadikan makanan tradisional sebagai karya seni yang relevan dengan selera masa kini. Misalnya, hidangan seperti gudeg, yang dikenal sebagai makanan tradisional Yogyakarta, dapat dihadirkan dalam bentuk dekonstruksi, di mana setiap elemen disusun dengan rapi untuk menciptakan harmoni visual sebelum disantap.

Rempah Indonesia: Jiwa Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Rempah-rempah tetap menjadi elemen kunci dalam setiap inovasi kuliner Gen Z. Kunyit memberikan warna kuning cerah yang alami, serai menambahkan aroma segar, dan lengkuas menghadirkan kekayaan rasa yang khas. 

Generasi muda tidak hanya menggunakan rempah-rempah ini dalam resep tradisional, tetapi juga menciptakan kombinasi baru yang unik, seperti saus berbasis rempah untuk hidangan fusion atau minuman beraroma rempah yang menyegarkan. Dengan memanfaatkan kekayaan rempah Indonesia, mereka mampu menghadirkan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki cerita dan identitas budaya yang kuat.

Keberanian Gen Z dalam bereksperimen dengan rempah-rempah ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia memiliki potensi tak terbatas untuk terus berkembang. Mereka tidak hanya melestarikan warisan kuliner, tetapi juga membawanya ke panggung global melalui pendekatan yang segar dan inovatif. 

Tahun ini, PT Anggana Catur Prima lewat brand Koepoe Koepoe mengajak 45 sekolah dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta untuk adu kreativitas. Peserta harus mengolah masakan khas Indonesia secara kreatif dan inovatif menggunakan rempah-rempah Koepoe Koepoe. Hadiahnya berupa tabungan pendidikan, trofi eksklusif, sertifikat, dan yang nggak kalah penting: kesempatan dikenal di dunia kuliner profesional. Dengan dukungan ini, generasi muda memiliki kesempatan untuk terus mengasah keterampilan mereka, memastikan bahwa kuliner Indonesia tetap hidup dan relevan di masa depan.