Serupa Tapi Tak Sama: Mengurai Perbedaan Matcha dan Green Tea Menurut Para Ahli

Teh Hijau
Sumber :
  • Pixabay/ Mirko Stodter

Meningkatkan L-Theanine: Proses peneduhan juga meningkatkan konsentrasi asam amino L-theanine dalam daun teh. Senyawa inilah yang memberikan rasa manis gurih (umami) pada matcha dan juga berkontribusi pada efek relaksasi serta peningkatan fokus tanpa rasa gelisah seperti kafein murni.

Waspada! 7 Kesalahan Saat Melunasi Utang yang Diam-diam Menguras Dompet dan Saldo Rekening Anda

2. Proses Pengolahan: Dari Daun Utuh hingga Bubuk Halus

Setelah dipanen, cara pengolahan keduanya juga sangat berbeda:

Rahasia Panen Lele yang Menguntungkan, Wajib Dicoba Peternak Pemula!

Green Tea Biasa: Daun teh hijau biasa setelah dipanen akan segera dipanaskan (dikukus atau dibakar di wajan) untuk menghentikan oksidasi, kemudian dikeringkan dan digulung. Hasilnya adalah daun teh kering utuh yang kemudian diseduh dengan air panas.

Matcha: Daun teh yang telah dipanen (disebut tencha) dikukus untuk menghentikan fermentasi, dikeringkan, lalu batang dan urat daunnya dibuang. Daun teh kering murni ini kemudian digiling secara perlahan menggunakan penggiling batu tradisional hingga menjadi bubuk halus seperti tepung.

Cocok untuk Diet! Ini 5 Menu Sarapan Pagi yang Mengenyangkan dan Bernutrisi

3. Bentuk dan Cara Konsumsi

Perbedaan proses pengolahan tentu menghasilkan bentuk akhir dan cara konsumsi yang berbeda:

Halaman Selanjutnya
img_title