Serupa Tapi Tak Sama: Mengurai Perbedaan Matcha dan Green Tea Menurut Para Ahli
- Pixabay/ Mirko Stodter
Karena Anda mengonsumsi seluruh daun teh dalam matcha, konsentrasi nutrisinya cenderung jauh lebih tinggi daripada green tea biasa. Menurut penelitian dan para ahli gizi:
Antioksidan (Katekin, terutama EGCG): Matcha memiliki konsentrasi antioksidan, khususnya EGCG, yang jauh lebih tinggi (bisa 5 hingga 137 kali lipat lebih banyak) dibandingkan green tea biasa. Antioksidan ini penting untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas, mendukung metabolisme, dan berpotensi mencegah penyakit kronis.
L-Theanine: Kandungan L-theanine dalam matcha lebih tinggi karena proses peneduhan. Asam amino ini tidak hanya memberikan rasa umami, tetapi juga efek menenangkan, meningkatkan fokus dan memori, serta mengurangi efek samping kafein.
Kafein: Matcha umumnya mengandung kafein lebih tinggi daripada green tea biasa (sekitar 38-89 mg per cangkir matcha vs 23-49 mg per cangkir green tea). Namun, berkat adanya L-theanine, penyerapan kafein di tubuh menjadi lebih lambat dan efeknya lebih stabil, menghindari "jolt" atau rasa gelisah yang sering dirasakan dari kopi.
Klorofil: Kandungan klorofil lebih tinggi pada matcha memberikan warna hijau cerah dan memiliki manfaat detoksifikasi.
Vitamin & Mineral: Matcha juga kaya akan vitamin (A, C, E, K) dan mineral (kalsium, kromium, magnesium, seng) dalam jumlah yang lebih tinggi.
Baik matcha maupun green tea sama-sama menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa berkat kandungan antioksidan dan nutrisinya. Namun, jika Anda mencari konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi, manfaat yang lebih intens (misalnya untuk fokus atau boost energi sebelum olahraga), dan pengalaman rasa yang lebih kaya, matcha adalah pilihan yang unggul. Sementara itu, green tea tetap menjadi minuman sehari-hari yang menyegarkan dengan manfaat kesehatan yang tetap signifikan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein tinggi.