Kenapa Menjelang Pulang Kantor Emosi Mudah Meledak? Ini Penjelasan Psikologinya
- Freepik
Saat kita mulai berpikir tentang perjalanan pulang, makan malam, atau aktivitas bersama keluarga, otak mulai menutup mode kerja. Pada fase ini, toleransi terhadap hal-hal yang mengganggu biasanya menurun drastis. Gangguan kecil misalnya diminta lembur, ada rapat dadakan, atau tugas baru bisa terasa lebih berat dibanding pagi hari.
Penelitian psikologi menjelaskan bahwa bagian otak yang mengatur kontrol impuls dan regulasi emosi (fungsi eksekutif) akan lebih rentan ketika kelelahan. Maka, jika ada tekanan tambahan di jam terakhir, otak yang sudah 'setengah off' tidak lagi mampu menahan emosi.
Hal ini sejalan dengan Affective Events Theory (AET), yang menyatakan bahwa kejadian emosional kecil di tempat kerja, bila menumpuk, dapat memengaruhi mood karyawan secara signifikan, terutama di akhir hari kerja.
Mengutip dari Association for Psychological Science menegaskan bahwa kelelahan di tempat kerja dapat membuat sulit mengendalikan emosi.
Artinya, bukan semata-mata kita ‘tidak profesional’ atau ’kurang sabar’, tetapi tubuh dan otak memang sudah kehabisan cadangan energi mental untuk tetap tenang.
Penjelasan ini selaras dengan temuan banyak psikolog bahwa self-control atau pengendalian diri bukanlah kapasitas tanpa batas. Sama seperti otot, ia bisa lelah jika digunakan terus-menerus. Itulah mengapa menjelang sore, terutama setelah seharian menghadapi tekanan, kita jauh lebih rawan tersulut emosi.