6 Kebiasaan Pagi yang Tidak Boleh Dilakukan Sebelum Pukul 9 Biar Tak Mati Muda

Ilustrasi Bangun Tidur
Sumber :
  • Times of India

4. Membaca berita negatif

Kapan Waktu yang Tepat untuk Resign? Jangan Sepelekan Tanda Ini!

Membaca berita negatif di pagi hari sering memicu otak masuk ke spiral kecemasan. Ilmu pengetahuan menunjukkan kadar kortisol naik lebih tinggi saat disambut berita mengganggu. Psikiater mencatat hal ini menciptakan negative priming, di mana pikiran tetap sinis atau stres beberapa jam berikutnya.

Memulai hari dengan berita yang menakutkan memengaruhi suasana hati, produktivitas, bahkan kesehatan jantung. Sebagai gantinya, rutinitas yang lebih tenang seperti menulis jurnal atau mendengar musik lembut menjaga emosi tetap stabil.

5. Bertengkar di pagi hari

Kebiasaan Ngopi Orang Italia, Warga +62 Jangan Kaget Kalau Lagi Liburan Ya

Inersia tidur bisa bertahan hingga 90 menit setelah bangun, membuat emosi lebih rawan dan kesabaran menipis. Psikolog menyebutkan bahwa kemarahan di pagi hari lebih mudah meningkat karena serotonin belum stabil. Pertengkaran kecil sebelum pukul 9 pagi bisa berkembang menjadi kata-kata menyakitkan yang menetapkan nada negatif sepanjang hari. Keluarga dan tim biasanya lebih damai jika diskusi penting ditunda sampai siang. Jam-jam awal sebaiknya digunakan untuk ketenangan, bukan konflik.

6. Melewatkan cahaya matahari pagi

Cahaya matahari pagi adalah pengatur alami ritme sirkadian tubuh. Tanpa sinar matahari sebelum pukul 9, jam biologis terganggu menyebabkan tidur buruk, suasana hati tidak stabil, dan pencernaan lambat. Dokter menyebut sinar matahari pagi sebagai antidepresan alami terbaik. Hanya 15 menit di luar ruangan sudah cukup untuk sintesis vitamin D, memperkuat tulang, dan meningkatkan kejernihan mental. Cahaya buatan tidak bisa meniru seluruh manfaat ini. Melewatkan “sinyal pagi” ini mengganggu keseimbangan hormon, khususnya melatonin dan serotonin.

Jerawat Masih Muncul Walau Sudah Rajin Skincare? Ini 5 Alasan yang Tak Terduga