Penyebab Bangun Tidur Pegal pada Usia 20-an vs 40-an, Apa Bedanya?
- Freepik
- Latihan olahraga berlebihan
Banyak anak muda aktif berolahraga intens tanpa pemanasan atau pendinginan. Akibatnya, mereka bisa mengalami Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), yakni nyeri otot akibat mikrorobekan setelah latihan. - Cedera ringan atau ketidakseimbangan otot
Duduk terlalu lama di depan laptop atau tidur dalam posisi salah bisa menyebabkan otot punggung dan leher tegang. - Kebiasaan begadang dan gaya hidup “night owl”
Tidur larut malam karena nonton, main game, atau bekerja bisa mengacaukan siklus tidur. Tubuh yang tidak beristirahat cukup akan terasa pegal saat bangun. - Regenerasi jaringan cepat, tapi tidak kebal
Meski pemulihan otot lebih baik pada usia muda, tetap saja pola tidur buruk dan aktivitas berlebihan bisa menimbulkan pegal sementara.
Pegal di Usia 40-an: Dipengaruhi Perubahan Tubuh
Memasuki usia 40-an, tubuh mulai mengalami perubahan struktural yang membuat pegal pagi lebih sering terjadi, antara lain:
- Degenerasi tulang belakang
Cakram tulang belakang perlahan kehilangan elastisitasnya. Hal ini membuat ruang antar tulang menyempit dan menekan saraf, sehingga menimbulkan pegal di punggung bawah. - Osteoarthritis
Sendi mulai mengalami penipisan tulang rawan. Akibatnya, banyak orang di usia ini merasakan kaku sendi, terutama di pagi hari. - Elastisitas otot berkurang
Otot dan jaringan ikat tidak lagi sefleksibel dulu. Proses pemulihan pasca aktivitas juga lebih lambat dibanding usia 20-an. - Komorbiditas mulai muncul
Masalah metabolik seperti obesitas, diabetes, atau peradangan ringan kronis bisa memperburuk rasa pegal saat bangun tidur. - Morning stiffness lebih lama
Kekakuan pagi hari biasanya bertahan lebih dari 30 menit. Hal ini bisa menjadi tanda awal masalah muskuloskeletal.
Penjelasan ilmiah soal perbedaan pegal antara uia 20-tahun dan 40-tahun ini didukung oleh penelitian. Sebuah studi besar bernama BACE study (Back Complaints in the Older Adults) meneliti kaitan antara kekakuan tulang belakang pagi hari (spinal morning stiffness) dengan degenerasi cakram lumbar dan tanda inflamasi pada orang tua.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan keluhan kaku punggung pagi hari lebih sering mengalami penyempitan ruang antar cakram dan pertumbuhan tulang tambahan (osteophytes).
Selain itu, tingkat keparahan degenerasi berkorelasi dengan semakin beratnya kekakuan pagi. Menariknya, keluhan ini tidak selalu berhubungan dengan peradangan sistemik (CRP tinggi), melainkan lebih ke perubahan mekanis dan faktor usia.