Turun 7 Kilo dalam 21 Hari Tanpa Menyiksa dengan Metode 18-10-8-4-1 ala Ahli Gizi

ilustrasi diet
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Siapa sih yang nggak ingin punya berat badan ideal tanpa harus tersiksa diet ketat atau olahraga berjam-jam? Nah, ahli gizi Richa Gangani berhasil membuktikan kalau hal itu mungkin dilakukan.

Jangan Salah Fokus! Ini 3 Alasan Wanita Sulit Menurunkan Berat Badan

Dalam sebuah unggahan pada 10 Agustus lalu, ia membagikan pengalaman pribadi menurunkan 7 kilogram hanya dalam 21 hari dan bukan hanya berat badan, lingkar pinggangnya pun ikut mengecil drastis.

Richa menyebut metodenya sebagai 18-10-8-4-1 plan, sebuah formula sederhana yang ia sebut signature plan-nya. Dengan kombinasi pola makan, aktivitas, hingga istirahat yang seimbang, Richa berhasil turun dari 63 kilo menjadi 56 kilo, serta mengurangi lingkar pinggang dari 32 inci ke 28 inci dan semuanya hanya dalam waktu tiga minggu.

Tetap Makan Dessert Malah Terbukti Ampuh Saat Diet, Kok Bisa?

Lantas seperti apa 18-10-8-4-1 plan itu? Melansir laman Hindustime, Selasa 16 September 2025, rencana diet ini mencakup beberapa hal penting, seperti intermittent fasting, tetap aktif bergerak, cukup minum air, pola makan seimbang, dan lainnya. Inilah isi metode 18-10-8-4-1 ala Richa:

  1. 18 jam intermittent fasting
    Ia menjelaskan, dirinya makan besar antara jam 11 siang hingga pukul 17.00-18.00. Cara ini kata dia membantunya menurunkan berat badan, menjernihkan pikiran, dan membuat energi lebih stabil.
  2. 10.000 langkah per hari
    Richa menekankan pentingnya mencapai target langkah tanpa alasan, karena bisa membakar sekitar 500–700 kalori.
  3. 8 jam tidur
    Istirahat cukup juga penting. Ia mengingatkan bahwa tubuh tetap membakar lemak ketika beristirahat.
  4. 4 liter air
    Selain air putih untuk hidrasi, ia juga menyarankan teh antiinflamasi karena dapat mengurangi kembung dan membuat kulit lebih cerah.
  5. 1 gram protein per kg berat badan
    Menurutnya, protein membantu menjaga massa otot dan membuat tubuh lebih kencang.

Sebagai bagian dari rutinitas paginya, Richa juga mengonsumsi tonik MCT oil pembakar lemak, yang menurutnya mempercepat proses penurunan lemak.

Intermittent Fasting: Mana yang Cocok untuk Kamu?

Kenapa Bisa Pusing Saat Baru Mulai Diet? Ini Penjelasan Medisnya

Intermittent fasting bukan hal baru. Banyak orang sudah mempraktikkannya untuk menurunkan berat badan. Konsepnya sederhana yakni ada periode makan dan ada periode puasa, sehingga tubuh otomatis menciptakan defisit kalori.

Menurut Richa, ada beberapa variasi pola intermittent fasting yang bisa kamu coba:

  • 16:8 yakni metode makan selama 8 jam, puasa 16 jam. Biasanya cocok untuk pemula yang ingin fleksibel, misalnya makan dari jam 12 siang–8 malam.
  • 5:2 yakni metode lima hari makan normal, dua hari berpuasa.
  • 14:10 yakni metode makan dalam jendela 10 jam, puasa 14 jam. Pilihan bagus untuk yang baru mulai.
  • 18:6 ini adalah metode favorit Richa. Lebih ketat tapi sangat efektif, dengan jendela makan hanya 6 jam dan sisanya puasa.

Setiap orang bisa menyesuaikan pola ini sesuai gaya hidup dan kenyamanannya.

Intinya: Konsistensi Lebih Penting daripada Ekstrem

Kunci sukses Richa ada pada rutinitas kecil yang konsisten, bukan diet super ketat yang bikin stres. Dari pola tidur, asupan protein, hingga aktivitas ringan sehari-hari, semua berkontribusi pada hasil besar.

Kalau kamu sedang mencari cara menurunkan berat badan tanpa harus tersiksa, metode 18-10-8-4-1 ini bisa jadi inspirasi. Tentu saja, selalu pastikan kondisi kesehatanmu mendukung sebelum mencoba pola diet baru.

Jadi, kamu lebih tertarik coba puasa 16:8 yang fleksibel, atau langsung tancap gas dengan metode 18:6 ala Richa?