Tak Disangka! Bakteri Mulut Bisa Picu Serangan Jantung Mematikan

Ilustrasi Tanda di Mulut Pertanda Diabetes
Sumber :
  • Freepik

LifestyleSerangan jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian tertinggi di Indonesia dan di dunia. Ada berbagai faktor yang menyebabkan serangan jantung mulai dari gaya hidup tidak sehat seperti merokok, pola makan buruk, kurang olahraga, dan stres menjadi pemicu utamanya.

Ganggu Percaya Diri! 7 Tips Sederhana Memutihkan Gigi Kuning Tanpa Perawatan Mahal

Namun baru-baru ini penelitian mengungkap bahwa ada faktor risiko tak biasa yang menjadi penyumbang terjadinya serangan jantung. Apa itu? Penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association pada 6 Agustus 2025 ini mengidentifikasi bakteri mulut sebagai salah satu penyebabnya.

Mengejutkan? Ya, menurut para peneliti, bakteri tersebut dapat memicu reaksi berantai yang memengaruhi arteri dan pada akhirnya menyebabkan serangan jantung. Temuan ini menambah daftar faktor risiko yang menunjukkan betapa rumit, saling berhubungan, dan multifasetnya sistem kardiovaskular. Jadi, Anda tidak bisa merasa aman hanya karena sudah makan sehat dan berolahraga rutin.

Stres Kerja Bisa Sebabkan Serangan Jantung, Dokter Bagikan 9 Tips Cegah Serangan Jantung!

Melansir laman Hindustime, tim peneliti menemukan bahwa bakteri yang dimaksud adalah viridans streptococci. Biasanya, bakteri ini hidup di dalam mulut, dan saat menyikat gigi atau mengunyah, bakteri ini bisa masuk ke aliran darah.

Dari sini, bakteri yang tampak sederhana bisa berubah menjadi ancaman besar bagi kesehatan karena menetap di plak aterosklerosis dan membentuk biofilm. Biofilm adalah komunitas bakteri dengan lapisan pelindung yang tidak bisa ditembus antibiotik, bahkan kadang tidak terdeteksi oleh sel kekebalan tubuh (makrofag).

Kurang Tidur Demi Kerjaan? Hati-Hati, Risiko Serangan Jantung Mengintai!

Bagi yang belum tahu, plak adalah tumpukan yang menempel di dinding arteri, menyebabkannya menyempit dan menghambat aliran darah. Dengan kata lain, komunitas bakteri (biofilm) ini terbentuk di dalam plak arteri, dan sistem kekebalan tidak bisa mengenalinya karena mereka berada dalam kondisi tidak aktif.

Hal yang lebih mengkhawatirkannya lagi, biofilm ini ditemukan pada lebih dari 40 persen plak koroner dari korban kematian mendadak maupun pasien yang menjalani operasi.

Halaman Selanjutnya
img_title