Mengapa Jumat Terasa Lebih Tenang dan Membahagiakan?

TGIF
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Setiap akhir pekan tiba, banyak dari kita merasakan gelombang kelegaan pekerjaan mereda, pikiran melonggar terutama saat Jumat tiba. Kenapa ya, Jumat terasa begitu berbeda?

10 Tanaman Hias Indoor yang Punya Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan & Aura Positif

Ternyata, sejumlah penelitian psikologis menunjukkan bahwa perasaan lebih tenang dan bahagia pada Jumat bukan sekadar kebetulan, melainkan bagian dari fenomena yang disebut weekend effect, efek akhir pekan yang juga mencakup Jumat sebagai pintu gerbangnya.

Berikut penjelasan menyeluruh, berbasis temuan ilmiah, bukan asumsi semata terkait alasan mengapa Jumat terasa lebih tenang dan membahagiakan.

Efek Akhir Pekan (Weekend Effect): Lebih Bahagia, Lebih Santai

Terjebak Toxic Productivity? 5 Cara Hidup Minimalis Ala Jepang Biar Nggak Stress Berlebihan

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Social and Clinical Psychology, peneliti dari University of Rochester, McGill University, dan Virginia Commonwealth University memantau suasana hati 74 orang dewasa yang bekerja minimal 30 jam per minggu selama tiga minggu penuh.

Mereka mengisi survei singkat tiga kali sehari pagi, siang, dan malam untuk menilai tingkat bahagia, stres, rasa sakit fisik, dan aspek suasana hati lainnya. Hasilnya menyatakan bahwa mulai Jumat malam hingga Minggu siang, orang-orang secara konsisten merasa lebih bahagia, energik, dan secara fisik lebih baik tanpa memandang usia, pendidikan, profesi, atau status hubungan mereka.

Kebutuhan Psikologis Terpenuhi: Otonomi dan Kedekatan

Doa-doa yang Dianjurkan di Sisa Hari Jumat, Jangan Terlewat!

Mengapa akhir pekan (termasuk Jumat) terasa menyenangkan? Sebabnya adalah kepuasan dua kebutuhan psikologis dasar yakni otonomi dan kedekatan (relatedness). Pada hari-hari kerja, banyak aktivitas yang diatur dan dibatasi, sementara di akhir pekan, kita bisa menentukan sendiri apa yang ingin dilakukan ini meningkatkan perasaan otonomi. Demikian juga, saat kita dapat menghabiskan waktu bersama orang terdekat tanpa tekanan, kebutuhan akan kedekatan terpenuhi.

Penelitian yang sama membuktikan bahwa perbedaan suasana hati antara hari kerja dan akhir pekan sebagian atau sepenuhnya dijelaskan oleh pemenuhan kebutuhan otonomi dan kedekatan. Intinya adalah peningkatan kesejahteraan psikologis di akhir pekan terjadi karena kita merasa lebih bebas dan lebih terhubung secara sosial.

“Thank God It’s Friday” — Jumat sebagai Gerbang Tenang

Sejumlah survei lain memperkuat temuan ini. Sebagai contoh, riset tentang pola suasana hati sepanjang minggu menunjukkan adanya “TGIF effect” peningkatan suasana hati yang nyata pada Jumat, bahkan sebelum akhir pekan resmi dimulai. Ini menunjukkan bahwa pikiran manusia sudah mulai rileks dan “berpindah mode” sejak Jumat tiba.

Dari penjelasan ilmiah di atas, beberapa faktor utama menggemakan ketenangan dan kebahagiaan pada hari Jumat:

  • Antisipasi akhir pekan: Otak kita mulai merasa lega karena akhir pekan sudah dekat, menciptakan kebahagiaan antisipatif.
  • Otonomi yang meningkat: Jumat membuka peluang untuk memilih aktivitas sendiri mulai dari bersantai hingga berkumpul dengan teman.
  • Pemenuhan psikologis: Lebih banyak waktu luang untuk bersosialisasi berarti kebutuhan kedekatan terpenuhi, menjaga kesehatan mental.
  • Norma budaya: Tradisi internasional seperti “TGIF” atau casual Friday memperkuat ekspektasi bahwa Jumat adalah hari ringan dan santai.

Profesor psikologi di University of Rochester, Richard M. Ryan, mengatakan bahwa para pekerja, bahkan mereka yang memiliki pekerjaan menarik dan bergengsi memang lebih bahagia di akhir pekan.

“Temuan kami menyoroti betapa pentingnya waktu luang bagi kesejahteraan seseorang. Waktu yang relatif bebas dari ikatan pada akhir pekan memberikan peluang penting untuk menjalin hubungan dengan orang lain, mengeksplorasi minat pribadi, dan bersantai kebutuhan psikologis dasar yang sebaiknya tidak kita abaikan atau hilangkan karena terlalu banyak bekerja,” kata dia.