Long Weekend Sudah Dekat, Tapi Kok Senin Tetap Berat?
- Freepik
Kondisi ini membuat energi mental terkuras lebih dulu sebelum Senin benar-benar dimulai. Akibatnya, saat hari itu tiba, kita sudah merasa "lelah sebelum mulai". Rasa malas, tidak fokus, dan mudah tersinggung menjadi gejala umum akibat akumulasi stres emosional tersebut.
3. False Start: Motivasi yang Tertahan karena Tahu Akan Libur
Dalam dunia kerja, dikenal istilah false start—kondisi di mana seseorang merasa enggan memberi usaha maksimal karena tahu akan ada jeda sebentar lagi. Ini mirip dengan fenomena di awal tahun, di mana orang sulit memulai karena menanti “momentum yang tepat”.
Menjelang long weekend, kita tanpa sadar menahan diri untuk tidak terlalu produktif, dengan alasan: “Nanti juga libur.” Akibatnya, motivasi kita menjadi setengah hati. Ini menciptakan ketegangan batin antara tuntutan pekerjaan dan keinginan untuk menunda. Kita merasa harus bekerja, tetapi tidak sepenuhnya ingin. Hal ini mengacaukan ritme kerja dan membuat Senin terasa membingungkan dan melelahkan.
4. Budaya Kerja: Harus Produktif atau Tidak Layak Libur?
Budaya kerja yang mengglorifikasi produktivitas membuat banyak orang merasa bersalah jika tidak bekerja optimal, apalagi saat tahu akan menikmati liburan. Perasaan ini disebut productivity guilt. Kita merasa harus “membayar lunas” hari libur dengan kerja ekstra keras sebelumnya.
Sayangnya, ini sering kali tidak realistis. Bekerja terlalu keras di hari Senin menjelang libur justru bisa membuat Anda tidak menikmati liburan secara maksimal karena tubuh dan pikiran sudah terlalu lelah. Ini seperti memaksa tubuh memecut kuda terakhir sebelum garis akhir—mungkin berhasil, tapi dengan risiko kelelahan berkepanjangan.