Kesepian Bisa Picu Diabetes dan Gula Darah Tinggi? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
- Freepik
Studi ini menjadi salah satu yang pertama meneliti kaitan antara isolasi sosial dengan kontrol gula darah yang buruk, menggunakan data berskala nasional yang mencerminkan populasi masyarakat AS secara umum.
Para peneliti menganalisis data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) periode 2003–2008. NHANES adalah survei besar yang mengukur status kesehatan dan gizi orang dewasa dan anak-anak di Amerika Serikat.
Dari data sebanyak 3.833 orang dewasa berusia 60 hingga 84 tahun mewakili sekitar 38 juta lansia, peneliti menemukan fakta mencengangkan:
- Baca Juga :Dokter Malaysia Sembuh dari Kanker Darah Stadium 4 Pakai Metode Alami, Bagaimana Caranya?
Lansia yang mengalami isolasi sosial memiliki risiko 34% lebih tinggi untuk mengidap diabetes.
Mereka juga 75% lebih mungkin memiliki kontrol gula darah yang buruk dibandingkan lansia yang tidak terisolasi.
Apa Hubungan Antara Kesepian dan Diabetes?
Untuk memahami kaitannya, mari kita lihat lebih dalam tentang diabetes. Ini adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat dan berisiko menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, gangguan penglihatan dan luka yang sulit sembuh.
Secara teori, kesepian dan isolasi sosial dapat memicu stres kronis yang berdampak pada sistem metabolisme tubuh. Ketika seseorang merasa kesepian, tubuhnya bisa mengalami peningkatan hormon stres seperti kortisol. Hormon ini, jika terus menerus tinggi, dapat mengganggu regulasi insulin dan meningkatkan kadar gula darah.