Usia 30an dan Pernah Di-PHK? Ini Cara Meyakinkan HRD Kalau Kamu Masih Kompeten
- Freepik
Lifestyle –Di usia 30-an, kebanyakan orang tengah berada di fase stabil, punya pengalaman kerja 5–10 tahun, mulai percaya diri dengan keahlian, dan sedang membangun jenjang karier. Namun, hidup tak selalu berjalan mulus. Banyak orang yang harus menghadapi kenyataan pahit kena PHK, baik karena efisiensi, atau restrukturisasi perusahaan.
Setelah itu, muncul tantangan baru melamar pekerjaan lagi. Saat prosesi wawancara dan duduk di hadapan HRD, tak sedikit yang dilanda kecemasan. Beberapa kecemasan itu seperti:
"Apakah status pernah di-PHK akan membuat saya terlihat kurang layak?"
"Apakah di usia 30-an saya dianggap terlalu tua dibanding kandidat muda?"
Tenang, kamu tidak sendiri. Menurut pakar psikologi industri, penulis buku “Switchers”, dan kontributor tetap Forbes Careers, Dr. Dawn Graham, Ph.D., PHK bukan akhir karier melainkan momen refleksi dan rebranding profesional.
"HR tidak mencari kandidat yang sempurna, tapi orang yang belajar dari pengalaman, termasuk PHK. Cara kamu menjelaskan masa lalu akan menentukan kesan yang kamu tinggalkan," kata Dawn.
Di mata HRD berpengalaman, kata dia, PHK tidak selalu berarti seseorang tidak kompeten. Banyak PHK terjadi karena alasan ekonomi, efisiensi operasional, atau perubahan strategi bisnis bukan karena kesalahan pribadi.
Hal yang lebih penting bagi HR adalah bagaimana kamu menyikapi fase tersebut apakah kamu berlarut-larut dalam keterpurukan? atau kamu memanfaatkannya untuk tumbuh, belajar, dan membangun ulang?
Bagi kandidat usia 30+, ada beberapa keunggulan yang justru bisa diangkat seperti stabil secara emosi dan mental, punya rekam jejak kerja nyata. Lebih bijak menghadapi tekanan hingga mulai matang dalam berpikir strategis