Kenapa Beberapa Pria Pilih Menggunakan Tangan Ketimbang Kata Ketika Tersulut Emosi?
Jumat, 11 Juli 2025 - 18:32 WIB
Sumber :
- Freepik
Maka, ketika pria merasa terpojok atau terancam, mereka cenderung meniru pola yang telah ditanamkan lewat tontonan sejak kecil.
Akibatnya kekerasan jadi pilihan bukan solusi. Masalah muncul ketika ekspresi kemarahan secara fisik menjadi kebiasaan. Pria yang tak mampu menyalurkan emosi dengan sehat rentan:
- Terlibat dalam kekerasan dalam rumah tangga
- Berkonflik di tempat kerja atau ruang publik
- Mengalami gangguan psikologis tersembunyi seperti depresi, kecanduan alkohol, atau isolasi sosial
- Merasa kesulitan membangun relasi sehat karena kurang keterampilan komunikasi
Levant mengingatkan bahwa pola ini bukan hanya merugikan orang lain, tapi juga merusak kesehatan mental pria itu sendiri.
Haruskah Kita Menerima Ini sebagai Kodrat? Tentu Tidak
Baca Juga :
Kenapa Wanita Sering Bilang 'Terserah' Saat Ditanya Mau Makan Apa? Ini Jawaban Ilmiahnya
Menurut Dr. Levant, meski ada pengaruh biologis, pola agresi pria bisa diubah. Kuncinya ada pada pendidikan emosional dan keberanian menggeser definisi maskulinitas ke arah yang lebih sehat.
Beberapa hal yang bisa dilakukan:
Halaman Selanjutnya
Ajarkan anak laki-laki mengenali dan menamai emosinya sejak kecilBerikan ruang aman untuk pria bicara tanpa takut dicemoohTantang norma “laki-laki nggak boleh lemah” dengan memberi contoh bahwa empati juga bagian dari kekuatanLibatkan pria dalam pendidikan pengelolaan konflik dan komunikasi non-kekerasanSediakan dukungan psikologis bagi pria yang kesulitan mengatur emosi