Tidur Lagi Jam 9 Pagi Setelah Bangun Subuh? Hati-Hati, Bisa Ganggu Jantung dan Gula Darah!
- Pixabay
Sementara tidur ulang jam 8 atau 9 pagi terjadi setelah tubuh sebenarnya sudah aktif. Bahayanya, tidur pagi ini sering masuk ke fase tidur dalam (deep sleep), tapi waktunya tidak cukup untuk menyelesaikan satu siklus tidur (sekitar 90–110 menit). Akibatnya, kamu bisa terbangun dalam kondisi sleep inertia yakni perasaan limbung, bingung, dan lemas yang justru lebih buruk dari rasa kantuk sebelumnya.
Tanda-Tanda Tidur Ulang Mulai Merusak Kesehatan
Kalau kamu mulai merasakan beberapa hal berikut, bisa jadi tidur ulangmu sudah berdampak buruk bagi tubuh seperti merasa lebih lemas dan malas setelah bangun tidur ulang, sering pusing atau “blank” di siang hari, emosi jadi labil atau mudah kesal. Kemudian sulit tidur malam karena siklus tidur kacau, berat badan naik meski tidak makan berlebihan hingga lingkar perut bertambah, tekanan darah mulai naik. Bisa jadi hal tersebut merupakan sinyal awal bahwa ritme biologismu terganggu dan berisiko mengarah pada sindrom metabolik, yaitu kumpulan kondisi seperti hipertensi, gula darah tinggi, dan obesitas sentral.
Kapan Tidur Ulang Masih Aman?
Tidur ulang sebenarnya tidak selalu buruk. Dalam kondisi tertentu, tubuh memang butuh tambahan istirahat, misalnya:
- Saat kamu hanya tidur 4–5 jam malam sebelumnya
- Dalam kondisi kelelahan fisik atau mental
- Jika dilakukan hanya sesekali, bukan kebiasaan harian
- Tidur ulang berlangsung singkat (20–30 menit), dengan pencahayaan alami agar tak masuk ke fase tidur dalam
Kuncinya adalah tidur ulang bukan pengganti tidur malam, dan harus dilakukan secara sadar, bukan karena kebiasaan pasrah mengikuti rasa kantuk.