Suka Seblak Tiap Hari? Awas Risiko Hipertensi Diam-Diam Mengintai
- iStock
Lifestyle –Siapa sih yang bisa nolak nikmatnya seblak pedas gurih dengan isian komplet? Dari kerupuk basah, sosis, bakso, ceker, sampai makaroni, semua bersatu dalam kuah merah menyala yang menggoda. Nggak heran kalau seblak jadi comfort food favorit banyak orang, terutama anak muda dan mahasiswa yang butuh makanan enak, murah, dan bikin kenyang.
Tapi tunggu dulu, kamu pernah nggak sih merasa kepala sedikit berat atau jantung berdebar setelah makan seblak super pedas? Bukan cuma efek cabai loh. Ternyata, kalau kebiasaan makan seblak ini jadi rutin tiap hari, ada risiko kesehatan yang mengintai, terutama terkait tekanan darah.
Seblak memang menggugah selera, tapi yuk kita kupas isiannya dari sisi kesehatan:
-
Tinggi sodium (natrium): Seblak biasanya mengandung banyak garam dan MSG dari bumbu instan, kaldu bubuk, serta saus sambal kemasan.
Tinggi lemak jenuh: Digoreng dengan minyak panas, kerupuk dan topping seperti ceker, sosis, atau bakso olahan bisa jadi sumber lemak jenuh yang cukup tinggi.
-
Rendah serat: Sebagian besar seblak jarang ditambah sayur. Padahal, serat sangat penting untuk menyeimbangkan pencernaan dan mengontrol tekanan darah.
Menurut profesor epidemiologi di Johns Hopkins University yang dikenal sebagai pakar hipertensi dan gizi, Dr. Lawrence J. Appel, konsumsi natrium berlebihan dari makanan olahan adalah salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi di dunia. Bahkan, ia menyebutkan bahwa hanya dalam hitungan minggu, konsumsi sodium tinggi bisa membuat tekanan darah meningkat terutama pada anak muda yang mengabaikan risiko ini karena merasa masih sehat.
Bagaimana Seblak Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi?
Kita mungkin berpikir, “Ah, seblak cuma makanan ringan, masa sih bisa bikin darah tinggi?” Yuk kita lihat prosesnya: