Meninggal Saat Tidur, Apa Penyebab Medisnya Menurut Ahli Kesehatan?

Ilustrasi tidur
Sumber :
  • Pixabay/ AiArtista

  1. Skrining irama jantung: EKG, Holter monitor, tes genetik (untuk yang miliki riwayat keluarga SADS).
  2. Evaluasi sleep apnea: Polysomnography dan penggunaan CPAP jika terbukti.
  3. Kelola faktor risiko kardiovaskular: Tekanan darah, kolesterol, gula darah.
  4. Gaya hidup sehat: Olahraga, diet seimbang, tidur teratur, dan kontrol stres.
  5. ICD (Implantable Cardioverter Defibrillator): Untuk pasien risiko tinggi seperti Brugada atau cardiomyopati.
Saat Tidur Benarkah Roh Keluar dari Tubuh? Ini Kata Agama dan Ilmu Pengetahuan

Dr. Jauhar menyatakan bahwa pencegahan tetap langkah paling efektif dibandingkan perawatan reaktif.

Kapan Harus Memeriksakan Diri?

Segera konsultasi ke dokter atau ahli jantung bila kamu:

  • Keluarga memiliki riwayat kematian mendadak atau SADS
  • Merasakan pusing mendadak, nyeri dada saat berbaring, atau sesak
  • Terbangun dengan napas terengah tanpa sebab jelas
  • Menderita sleep apnea tanpa penanganan
  • Memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi.
Bukan Hanya Diabetes, Sering Bangun Malam untuk Buang Air Kecil? Waspadai Bisa Jadi Penyakit Ini

Kematian saat tidur tidak selalu mistis. Sebanyak 99 persen penyebabnya berkaitan dengan kondisi medis nyata, terutama gangguan listrik jantung, henti napas saat tidur, atau serangan jantung diam-diam. Dr. Sandeep Jauhar mengingatkan bahwa deteksi dini dan pencegahan jauh lebih efektif. karena tidak semua yang tampak sehat luput dari masalah serius. Jika kamu memiliki faktor risiko atau gejala ringan, jangan abaikan. Skrining sederhana bisa menyelamatkan nyawa itu tahap awal untuk tidur yang lebih aman dan tenang.