Kenapa Laki-Laki Terlihat Lebih Tersiksa Saat Demam hingga Sering Ucapkan 'Mau Sekarat'? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi pria demam
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pernah dengar kalimat 'Aku kayak mau mati' dari teman laki-laki atau bahkan suami yang lagi demam 38 derajat? Ditambah mereka akan meringkuk di kasur, lengkap dengan tisu di tangan dan tatapan nanar ke langit-langit kamar, dia bilang, “Kayaknya ini akhir hidupku.” Padahal, sehari sebelumnya dia masih bisa main futsal, naik motor tanpa jaket, dan makan gorengan tanpa takut angin malam.

Kasus COVID-19 di Negara Tetangga Meningkat, Bagaimana Pengawasan di Pintu-Pintu Masuk Tanah Air?

Fenomena pria yang terlihat super dramatis saat demam ini bukan hal baru. Bahkan sudah jadi bahan guyonan universal di media sosial. Tapi benarkah itu semua hanya karena pria “manja”? Atau ada penjelasan ilmiah yang lebih dalam di balik ekspresi sekarat itu?

Yuk, kita bedah bersama kenapa laki-laki bisa merasa seperti akan meninggal padahal cuma demam.

Istilah “Man Flu”: Lelucon atau Fakta?

Kenapa Ibu Rumah Tangga Sering Merasa Bersalah Padahal Sudah Berusaha Maksimal?

Istilah Man Flu sudah lama beredar dalam budaya populer, menggambarkan pria yang tampak 'lebih menderita' dari perempuan saat terserang flu. Bahkan dalam keluarga atau hubungan, kadang istri atau pasangan suka bilang, “Ah, kamu mah baru demam dikit udah heboh.”

Tapi menariknya, istilah ini pernah jadi bahan studi ilmiah sungguhan. Pada 2017,  seorang profesor dari Memorial University di Kanada, Dr. Kyle Sue, menulis artikel di British Medical Journal berjudul The Science Behind Man Flu. Dalam tulisannya, ia menyimpulkan bahwa memang ada kemungkinan biologis pria mengalami gejala flu yang lebih berat daripada perempuan. Apakah itu berarti pria tidak lebay? Mungkin tidak sepenuhnya.

Bukan Manja, Tapi Butuh Dihargai: Pentingnya Validasi Emosi untuk Ibu Rumah Tangga

Secara biologis, sistem imun pria dan wanita memang berbeda. Perempuan dilindungi oleh hormon estrogen, yang ternyata mampu meningkatkan respons imun terhadap virus dan infeksi. Sementara hormon testosteron yang dominan pada pria justru bisa menekan sistem kekebalan tubuh.

Halaman Selanjutnya
img_title