Kenapa Malam Jumat Identik dengan Hal Mistis? Ini Penjelasan Psikologis dan Budayanya
- Pixaby
Tak hanya itu saja, jika kamu tumbuh besar di era 90-an hingga awal 2000-an, pasti familiar dengan tayangan horor seperti "Kisah Nyata", "Misteri Gunung Merapi", atau "Dunia Lain" yang tayang setiap malam Jumat. Belum lagi sinetron-sinetron bertema supranatural yang tayang khusus di malam itu.
Fenomena ini disebut priming dalam psikologi, yakni saat kita terpapar stimulus tertentu secara berulang, maka otak kita akan mengasosiasikan stimulus itu dengan respons emosional tertentu. Dalam kasus ini, malam Jumat + tayangan horor sama dengan rasa takut atau waspada.
Profesor psikologi dari Yale University, Dr. John Bargh menjelaskan bahwa priming terjadi bahkan tanpa kesadaran kita. Sekali asosiasi terbentuk, otak secara otomatis akan mengarahkan persepsi kita sesuai dengan informasi yang pernah diterima.
Jadi, meski kamu tidak lagi menonton tayangan horor malam Jumat, otakmu mungkin sudah menandai malam itu sebagai waktu yang menegangkan, dan rasa was-was itu bisa muncul kembali begitu suasana mendukung.
Mengapa Kita Takut Saat Malam Hari? Penjelasan Ilmiah
Secara biologis, manusia memang lebih waspada terhadap bahaya saat malam hari. Penurunan cahaya memengaruhi kemampuan penglihatan, yang secara evolusioner mengaktifkan sistem pertahanan diri terhadap ancaman.
Psikolog klinis dari New York, Dr. David Alper menyebutkan bahwa kegelapan membatasi persepsi kita, dan otak akan mulai mengisi kekosongan visual itu dengan kemungkinan terburuk, yang sering kali berbentuk ketakutan atau ilusi.