Bangun Pagi Tapi Hati Kesal Tanpa Alasan? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Ilustrasi emosi bangun tidur
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pernahkah kamu terbangun di pagi hari dengan perasaan kesal, sedih, atau bahkan cemas tanpa tahu penyebabnya? Tidak ada mimpi buruk, tidak ada kabar buruk, tapi suasana hati terasa seperti hujan mendung yang menggantung.

Tiket Konser Rp5 Juta Ludes dalam Hitungan Menit, Emosi atau Gengsi yang Bikin Kita Boros?

 

Banyak orang mengalami ini, dan sering kali mereka tak tahu bahwa emosi yang tak stabil saat bangun pagi bukanlah hal sepele. Ini bisa jadi sinyal dari tubuh dan pikiran bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang. Apa penyebabnya? Mari kita kupas satu per satu berdasarkan penjelasan ilmiah dan sudut pandang para ahli.

Mengapa Susah Move On Setelah Liburan dari Jepang?

Pertama-tama mari kita bahas mengenai apa itu emosi tidak stabil di pagi hari. Emosi tidak stabil di pagi hari adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, marah, cemas, atau sedih sesaat setelah bangun tidur, tanpa pemicu yang jelas. Ini berbeda dari mood swing biasa karena biasanya terjadi secara konsisten dan bisa mengganggu aktivitas harian.

 

Bangun Tidur Tapi Tubuh Terasa Lemas? Ini 7 Penyebab yang Tak Disangka

Menurut psikolog klinis lulusan University College London, Dr. Jessamy Hibberd mood di pagi hari mencerminkan kondisi internal tubuh kita, baik secara biologis, hormonal, maupun psikologis. Lantas apa penyebab emosi tidak stabil saat bagun pagi? Berikut ini rangkumannya!

 

Penyebab Umum Emosi Tidak Stabil Saat Bangun Pagi

 

1. Perubahan Hormon

 

Setiap pagi, kadar kortisol dalam tubuh hormon yang dikenal sebagai hormon stres mencapai puncaknya. Ini disebut cortisol awakening response (CAR). Bila seseorang sedang stres berkepanjangan, lonjakan kortisol bisa memicu perasaan tegang atau cemas saat bangun tidur.

 

Ahli saraf dan peneliti tidur dari University of California, Berkeley, Dr. Matthew Walker menjelaskan, bahwa tubuh kita secara alami memproduksi kortisol di pagi hari untuk membantu kita bangun dan waspada. Tapi jika levelnya terlalu tinggi, kita justru bisa merasa seperti dikejar ancaman.

 

Selain itu, ketidakseimbangan hormon lain seperti serotonin (pengatur suasana hati) dan melatonin (pengatur tidur) juga memengaruhi kestabilan emosi pagi hari.

 

2. Kurang Tidur atau Tidur Berkualitas Buruk

 

Tidur yang tidak cukup atau terganggu akan mengacaukan fase REM, yaitu fase tidur di mana otak memproses emosi. Akibatnya, emosi negatif tidak sempat diproses dengan baik, dan terbawa ke pagi hari. Tidur terputus, begadang, atau pola tidur yang tidak teratur juga menyebabkan otak dan tubuh tidak mendapat pemulihan optimal.

 

3. Stres yang Menumpuk

 

Pikiran yang mengganggu sebelum tidur akan tersimpan di alam bawah sadar dan bisa muncul saat kita bangun. Jika kamu sering overthinking, besar kemungkinan bangun pagimu tidak akan terasa ringan.

 

"Otak tidak berhenti bekerja saat tidur. Ia justru memproses beban emosional dari hari sebelumnya," jelas pakar gangguan tidur dari Albert Einstein College of Medicine, Dr. Shelby Harris.

 

4. Gangguan Mental Tertentu

 

Beberapa kondisi psikologis bisa menyebabkan gejala emosional yang muncul kuat di pagi hari:

 

  • Depresi pagi (morning depression): merasa sangat berat, sedih, atau putus asa saat baru bangun tidur.

  • Gangguan kecemasan (GAD): rasa panik muncul sejak membuka mata.

  • Bipolar ringan: perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan ekstrem.

 

Jika gejala ini berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater.

 

5. Gaya Hidup dan Kebiasaan Sebelum Tidur

 

Apa yang kita lakukan sebelum tidur sangat berpengaruh pada suasana hati saat bangun. Contohnya:

 

  • Bermain gadget sampai larut malam mengganggu produksi melatonin.

  • Mengonsumsi alkohol/kafein dapat menyebabkan tidur dangkal.

  • Tidak punya rutinitas tidur mengacaukan jam biologis tubuh.

 

6. Masalah Fisik atau Medis

 

Beberapa kondisi kesehatan juga bisa jadi penyebab:

 

  • Sleep apnea: napas berhenti sesaat saat tidur, membuat tubuh kekurangan oksigen.

  • Gula darah rendah: bisa menyebabkan pusing, lelah, dan emosi tidak stabil saat bangun.

  • Efek samping obat atau penarikan (withdrawal) dari kafein, alkohol, atau obat tidur tertentu.

 

 

Apa Dampaknya Jika Dibiarkan?

 

Jika dibiarkan terus-menerus, emosi yang tidak stabil di pagi hari bisa:

 

  • Mengganggu produktivitas dan konsentrasi.

  • Merusak hubungan dengan orang terdekat karena mudah tersinggung.

  • Menurunkan kualitas hidup dan memicu gangguan mental lainnya.

 

Menurut penelitian dari Harvard Medical School, suasana hati saat pagi hari punya pengaruh signifikan terhadap emotional trajectory atau alur emosi sepanjang hari.

 

 

Cara Mengatasi dan Mencegah Emosi Tidak Stabil di Pagi Hari

 

1. Perbaiki Pola Tidur

 

  • Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.

  • Hindari layar biru 1-2 jam sebelum tidur.

  • Ciptakan suasana kamar yang nyaman (gelap, sejuk, dan tenang).

 

2. Lakukan Peregangan atau Jalan Ringan

 

Gerakan ringan di pagi hari bisa meningkatkan aliran darah dan merangsang endorfin, hormon bahagia. Ahli tidur dari University of Utah, Dr. Kelly Baron menyebutkan bahwa aktivitas fisik ringan di pagi hari membantu mereset mood dan jam biologis tubuh.

 

3. Sarapan Seimbang

 

  • Hindari makanan tinggi gula yang bisa menyebabkan "crash mood".

  • Sertakan protein, serat, dan lemak sehat dalam menu pagi.

 

4. Tulis Jurnal atau Lakukan Meditasi Singkat

 

Meluangkan waktu 5–10 menit untuk menuliskan perasaan atau melakukan latihan pernapasan bisa membantu mengelola emosi.

 

5. Konsultasi Jika Gejala Berat

 

Jika perasaan negatif di pagi hari terjadi terus-menerus, sebaiknya konsultasikan ke tenaga profesional. Terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif untuk mengatasi gangguan suasana hati di pagi hari.

 

Bangun pagi dengan emosi yang tidak stabil bukanlah hal yang harus disepelekan. Tubuh dan pikiran kita punya cara tersendiri untuk memberi sinyal bahwa ada yang perlu dibenahi. Bisa jadi itu tentang tidur, stres, gaya hidup, atau bahkan kondisi kesehatan mental yang lebih dalam.

 

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, kamu bisa memulai hari dengan lebih damai dan penuh kendali. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu merasa perlu—karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.