5 Konsep Keuangan Penting yang Wajib Diajarkan Orang Tua ke Remaja agar Siap Hidup Mandiri

Ilustrasi Orang Tua menjadi Teman bagi Anak
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di era serba cepat ini, kemampuan mengelola uang bukan hanya keterampilan tambahan, tetapi bekal utama agar mereka mampu bertahan dan berkembang saat hidup mandiri. Sayangnya, banyak orang tua lebih fokus pada pendidikan akademik tanpa menyadari bahwa literasi keuangan adalah kunci penting yang menentukan masa depan anak.

Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan Secara Mandiri, Mudah dan Praktis

Melepas anak menuju kemandirian adalah momen yang membanggakan sekaligus penuh tantangan. Anda tentu sudah berusaha memberikan bekal terbaik, mulai dari pendidikan hingga keterampilan hidup.

Satu hal penting yang sering terlupakan adalah pemahaman tentang keuangan pribadi. Tanpa pengetahuan dasar soal cara mengelola uang, remaja bisa terjebak pada kebiasaan buruk yang berisiko menimbulkan masalah jangka panjang.

Waspada Grooming Manipulation, Lindungi Anak Anda dari Modus Ini Sebelum Terlambat!

Oleh karena itu, ayah dan ibu sangat penting mulai mengajarkan literasi finansial sejak dini akan membantu anak Anda mengambil keputusan bijak yang bermanfaat saat mulai bekerja atau hidup mandiri. Dilansir dari USA Today, inilah lima konsep keuangan yang harus orang tua pastikan anak remaja sudah memahaminya.

1. Mengatur Saldo Rekening

Hal pertama yang perlu dipahami remaja adalah menjaga keseimbangan rekening. Mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang masuk bisa berakibat fatal. Overdraft fee, pinjaman darurat, hingga masalah finansial berkelanjutan adalah risiko nyata dari kebiasaan belanja tanpa perhitungan.

Remaja Murung & Moody Terus? Ternyata Bukan Sekadar Drama, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ajarkan anak untuk selalu mencatat pemasukan dan pengeluaran, baik secara manual maupun dengan aplikasi keuangan. Kedisiplinan sederhana ini akan membentuk kebiasaan sehat dalam mengatur uang.

2. Kekuatan Bunga Majemuk

Bunga majemuk bisa menjadi sahabat sekaligus musuh. Bagi peminjam, bunga berbunga berarti kewajiban yang makin menumpuk setiap bulan. Namun bagi penabung, bunga berbunga justru memberi keuntungan karena dana akan terus berkembang, tidak hanya dari pokok simpanan, tetapi juga dari bunga sebelumnya.

Tekankan pada anak bahwa semakin sedikit berutang, semakin aman kondisi finansial mereka. Sebaliknya, semakin rajin menabung, semakin cepat kekayaan bisa bertumbuh.

3. Membangun Riwayat Kredit yang Baik

Kredit yang sehat bukan hanya soal bisa meminjam uang, tetapi juga tentang membuka banyak peluang. Dengan riwayat kredit yang baik, anak Anda bisa mendapatkan bunga rendah saat mengajukan kredit mobil, KPR rumah, bahkan lebih mudah saat menyewa apartemen.

Satu hal penting yang harus remaja pahami bahwa membayar pinjaman tepat waktu akan menjaga skor kredit tetap positif. Ini adalah fondasi menuju kemandirian finansial jangka panjang.

4. Perbedaan Gaji Kotor dan Gaji Bersih

Banyak remaja terkejut saat menerima gaji pertama karena jumlah yang masuk rekening tidak sesuai ekspektasi. Gaji kotor yang ditawarkan perusahaan akan dipotong oleh berbagai kewajiban, seperti pajak dan iuran pensiun. Bedanya bisa cukup signifikan.

Sebelum anak Anda kecewa, jelaskan sejak awal mengenai perbedaan gaji kotor dan gaji bersih. Sekaligus, ajarkan arti penting dari setiap potongan, karena sebagian dari itu sebenarnya kembali untuk masa depan mereka sendiri.

5. Perbedaan Debit Card dan Credit Card

Kartu debit dan kartu kredit memang sama-sama praktis, tetapi konsekuensinya berbeda. Debit card langsung memotong saldo rekening saat transaksi, sementara credit card memberi penundaan pembayaran namun disertai bunga bila tidak segera dilunasi.

Di sisi lain, kartu kredit juga menawarkan perlindungan konsumen yang tidak dimiliki kartu debit. Data menunjukkan sebanyak 70 persen biaya overdraft terjadi pada pengguna kartu debit. Karena itu, remaja perlu tahu kapan sebaiknya menggunakan kartu debit dan kapan lebih aman memakai kartu kredit.

Mempersiapkan remaja menghadapi kemandirian finansial tidak cukup dengan membekali mereka uang saku. Anda perlu menanamkan konsep dasar yang akan melindungi mereka dari kesalahan fatal di kemudian hari. Kelima konsep keuangan di atas menjadi fondasi penting yang memudahkan anak siap hidup mandir dan percaya diri dalam mengelola masa depan finansialnya.