Remaja Murung & Moody Terus? Ternyata Bukan Sekadar Drama, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi anak laki-laki menangis
Sumber :
  • Grok

Lifestyle –Punya anak remaja punya tantangan tersendiri bagi orang tua. Memasuki remaja emosi anak-anak diketahui naik turun, mereka lebih mudah tersinggung, menarik diri, atau murung hampir sepanjang waktu. Perubahan suasana hati pada remaja bukan sekadar ’sikap’ semata, melainkan hasil dari benturan antara faktor biologis, pola tidur, dan stres.

5 Skill Wajib Remaja Kuasai di Zaman Now, Sukses Kuliah dan Karier

Masa remaja memang merupakan periode perubahan besar pada otak, hormon, dan kehidupan sosial  semuanya bisa memicu suasana hati yang sulit ditebak. Namun, ada strategi yang terbukti efektif untuk membantu mengatasinya. Mulai dari mengubah pola tidur menjadi lebih konsisten, aktivitas fisik harian, latihan mindfulness, dan komunikasi. Beberapa tindakan tersebut terbukti secara ilmiah mampu mengurangi ketidakstabilan emosi dan membantu keseimbangan perasaan.

Berikut rangkuman empat cara yang bisa dicoba orang tua seperti dilansir dari laman Times of India, Kams 18 September 2025.

1. Utamakan konsistensi tidur, bukan hanya jumlah jamnya

6 Cara Orang Tua Menjadi Teman saat Anak Beranjak Remaja agar Lebih Terbuka dan Jujur

Tetapkan jam tidur dan jam bangun yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan tujuannya untuk meredakan naik-turunnya emosi. Remaja yang menjaga pola tidur konsisten, meski durasinya tidak terlalu panjang, lebih mampu mengendalikan stres dan perubahan suasana hati.

Menurut penelitian tahun 2014 berjudul The role of sleep in emotional brain function yang diterbitkan di Nature Reviews Neuroscience, remaja menunjukkan reaksi emosional yang lebih kuat terhadap hal-hal negatif ketika kurang tidur. Studi ini menemukan bahwa tidur yang tidak teratur atau kurang cukup dapat mengganggu fungsi korteks prefrontal, bagian otak yang mengatur dorongan dan emosi.

2. Dorong aktivitas fisik rutin: Penstabil suasana hati alami

Halaman Selanjutnya
img_title
Kenapa Hari Minggu Rasanya Berat Bagi Pekerja? Ini Penjelasan Psikologisnya