8 Permainan Tradisional Indonesia untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak
- Freepik
Bekel dimainkan dengan melempar bola kecil dan mengambil biji bekel secara berurutan, melatih koordinasi tangan-mata dan ketangkasan jari anak usia 5 sampai 9 tahun. Permainan ini populer di kalangan anak perempuan di Indonesia. Gunakan bola karet dan biji bekel plastik yang mudah ditemukan di pasar.
7. Egrang
Egrang, berjalan dengan tongkat bambu, melatih keseimbangan dan koordinasi anak usia 7 sampai 10 tahun. Permainan ini sering ditemukan di festival budaya Indonesia. Buat egrang sederhana dari bambu atau kayu, dan latih anak di lapangan terbuka. Awasi anak untuk mencegah jatuh.
8. Damdas
Damdas atau catur tradisional Indonesia dimainkan dengan pion di papan kotak-kotak, melatih strategi dan interaksi sosial anak usia 6–10 tahun. Permainan ini umum di pedesaan Jawa. Gunakan papan damdas sederhana dari kertas, dan ajak anak bermain secara bergiliran. Mainkan selama 15–20 menit untuk melatih kesabaran si kecil sekaligus mengasah anak berpikir membuat strategi.
Sesuaikan permainan dengan usia dan minat anak, dan ciptakan suasana menyenangkan untuk menjaga motivasi. Delapan permainan tradisional Indonesia ini menawarkan cara menyenangkan untuk mendukung motorik, sosial, dan kognitif anak sambil melestarikan budaya lokal.
Jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mempererat ikatan keluarga (bounding). Memperkenalkan permainan tradisional kepada anak juga cara untuk menanamkan nilai budaya Indonesia pada generasi mendatang.