Anak Sulit Paham Matematika, Orang Tua Malah Emosi? Begini Cara Mengajar yang Efektif dan Tidak Bikin Stres!
- Freepik
4. Gunakan Media Visual dan Konkret
Anak-anak usia SD umumnya belum bisa berpikir abstrak secara penuh. Maka, angka-angka di kertas bisa terasa sangat membingungkan. Cobalah gunakan benda konkret seperti kancing, stik es krim, atau bahkan makanan ringan sebagai alat bantu visual.
"Matematika jauh lebih mudah dipahami saat anak bisa ‘melihat’ dan ‘meraba’ konsepnya, bukan hanya menghafal," jelas Boaler dalam bukunya Mathematical Mindsets.
Contohnya: gunakan 10 kancing untuk menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan, atau potong buah menjadi bagian pecahan untuk menjelaskan konsep ½, ⅓, dan sebagainya.
5. Batasi Waktu Belajar dan Beri Waktu Istirahat
Studi menunjukkan bahwa konsentrasi anak, terutama usia SD, hanya bisa bertahan 20–30 menit. Memaksakan belajar matematika terus-menerus selama satu jam lebih justru kontraproduktif.
Cobalah belajar dalam sesi singkat, misalnya 25 menit belajar lalu istirahat 5–10 menit. Selama istirahat, ajak anak minum air, jalan sebentar, atau melakukan gerakan peregangan ringan. Ini akan menyegarkan otak mereka dan membuat mereka lebih siap belajar kembali.