Anak Picky Eater? Coba Perhatikan Kebiasaan Makan Orang Tua Dulu
- Pexels
Dalam banyak keluarga, anak diberi makanan berbeda dari anggota keluarga lain, yang membuat anak tidak terbiasa mengonsumsi menu keluarga secara menyeluruh.
Kebiasaan memberi imbalan berupa makanan manis jika anak menghabiskan makanan juga dapat memperkuat pola makan yang tidak seimbang. Anak belajar bahwa makanan manis adalah bentuk hadiah, bukan bagian dari asupan gizi yang seimbang.
Pentingnya Makan Bersama Keluarga
Makan bersama keluarga bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga membentuk kebiasaan makan sehat secara psikologis dan sosial. Ketika orang tua dan anak duduk bersama di meja makan, terjadi proses komunikasi, pengenalan makanan, hingga pembelajaran perilaku yang tidak langsung. Anak lebih terbuka untuk mencoba makanan baru saat melihat orang tuanya melakukannya tanpa paksaan.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Nutrition Education and Behavior menyebutkan bahwa anak-anak yang rutin makan bersama keluarga lebih mungkin memiliki asupan nutrisi yang baik dan tingkat obesitas yang lebih rendah dibanding anak yang makan sendiri atau sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain gadget.
Untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan, orang tua perlu menghindari tekanan berlebihan saat makan. Hindari memaksa anak untuk menghabiskan makanan dalam piringnya atau menghukum karena tidak menyukai makanan tertentu. Sebaliknya, berikan ruang bagi anak untuk mengenali rasa dan tekstur secara bertahap, serta libatkan anak dalam memilih dan menyiapkan makanan sebagai bentuk eksplorasi yang positif.