Bolehkah Ibu Menyusui Diet? Inilah Pantangan yang Harus Dipahami
- Pixaby
Lifestyle –Dalam perjalanan parenting, ibu menyusui sering kali dihadapkan pada keinginan untuk menurunkan berat badan pascapersalinan sambil memastikan produksi ASI tetap optimal untuk kesehatan bayi. Kekhawatiran bahwa diet dapat mengurangi kualitas atau kuantitas ASI kerap menjadi hambatan, membuat ibu ragu untuk mengatur pola makan. Padahal, dengan pendekatan yang tepat, menjalani diet sehat selama menyusui adalah hal yang mungkin tanpa mengorbankan pola asuh yang mendukung perkembangan bayi.
Artikel ini bertujuan untuk mengklarifikasi mitos seputar diet bagi ibu menyusui, menjelaskan pantangan yang perlu dihindari, dan memberikan panduan praktis untuk menjalani pola makan sehat. Dengan informasi berbasis fakta, ibu dapat menjalani parenting dengan lebih percaya diri sambil menjaga kesehatan diri dan bayi.
Mitos dan Fakta tentang Diet saat Menyusui
Banyak ibu menyusui yang khawatir bahwa diet akan mengurangi produksi ASI atau memengaruhi kualitas nutrisinya, sebuah mitos yang sering kali menghambat pola asuh yang sehat. Faktanya, diet dengan defisit kalori ringan yang dirancang dengan baik tidak akan mengganggu produksi ASI, selama kebutuhan nutrisi dan energi ibu terpenuhi.
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan sebesar 0,5-1 kg per minggu melalui diet sehat dan olahraga tidak berdampak negatif pada menyusui. Dalam konteks parenting, memahami fakta ini membantu ibu menghilangkan ketakutan dan fokus pada pola asuh yang mendukung kesehatan jangka panjang.
Pengaruh Diet terhadap Produksi dan Kualitas ASI
Produksi ASI diatur oleh hormon prolaktin dan oksitosin, yang dipengaruhi oleh asupan kalori, hidrasi, dan frekuensi menyusui, bukan hanya jenis makanan yang dikonsumsi. Ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 300-500 kalori per hari untuk mendukung produksi ASI, tergantung pada tingkat aktivitas dan kebutuhan individu.