Patut Ditiru! Begini Cara Orang Tua di Korea Mengelola Screen Time Anak di Era Teknologi
- freepik
Penelitian dari Seoul National University (2023) menunjukkan bahwa anak dengan screen time lebih dari 4 jam per hari memiliki risiko 30% lebih tinggi mengalami masalah konsentrasi. Oleh karena itu, pengelolaan screen time menjadi elemen krusial dalam parenting untuk memastikan anak memanfaatkan teknologi secara produktif sambil menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Strategi Parenting Korea dalam Mengelola Screen Time
Orang tua Korea menerapkan pola asuh yang terstruktur untuk mengelola screen time. Pertama, mereka menetapkan aturan berbasis waktu, seperti membatasi penggunaan gadget untuk hiburan hingga 1-2 jam per hari dan mematikan perangkat setelah pukul 20.00 untuk memastikan waktu istirahat yang cukup.
Kedua, teknologi diarahkan untuk pembelajaran, dengan orang tua mengawasi penggunaan aplikasi edukasi seperti Khan Academy atau EBS, sambil memfilter konten hiburan. Ketiga, pendekatan keluarga diterapkan melalui waktu bebas gadget, seperti makan malam tanpa ponsel, untuk memperkuat ikatan emosional. Seorang ibu di Busan, misalnya, berbagi bahwa ia dan anaknya sepakat menggunakan timer untuk membatasi waktu bermain game, yang meningkatkan disiplin anak tanpa konflik.
Kebijakan dan Dukungan Pemerintah Korea Selatan
Pemerintah Korea Selatan mendukung upaya parenting melalui inisiatif seperti “Smartphone Overdependence Prevention Program,” yang diluncurkan pada 2022 untuk mendidik keluarga tentang penggunaan teknologi yang sehat. Program ini mencakup seminar untuk orang tua dan anak tentang literasi digital.
Aplikasi seperti Green Dot dan Digital Wellbeing, yang memungkinkan pengaturan batas waktu layar, juga populer di kalangan keluarga. Sekolah-sekolah di Seoul menerapkan kurikulum literasi digital, mengajarkan anak tentang manajemen waktu layar. Menurut Kementerian Sains dan Teknologi Korea (2024), program ini telah mengurangi prevalensi kecanduan smartphone pada anak sebesar 15% dalam dua tahun terakhir.