Dari Gorengan sampai Soda, Inilah Daftar Makanan yang Bikin Perut Buncit

Ilustrasi tempe goreng
Sumber :
  • pinterest/pesanmakan

Lifestyle – Banyak orang berpikir penambahan lemak perut hanya disebabkan oleh kurang olahraga. Padahal, jenis makanan yang Anda konsumsi setiap hari memiliki peran besar dalam menumpuknya lemak di area perut. 

Restoran Tepi Pantai dengan Sentuhan French Riviera di Nusa Dua Bali, Sajikan Seafood Mewah ala Mediterania

 

Lemak perut sendiri terdiri dari dua jenis: subkutan, yang berada di bawah kulit, dan viseral, yang mengelilingi organ dalam tubuh. Jenis viseral inilah yang paling berbahaya karena terkait dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan gangguan metabolisme.

Duh! 7 Makanan Ini Jadi Penyebab Bau Badan, Nomor 3 Bikin Lidah Ketagihan

 

Menurut studi dari National Institutes of Health (NIH), makanan olahan, tinggi gula, serta tinggi lemak jenuh memiliki dampak langsung terhadap peningkatan lemak di perut. Bahkan, beberapa jenis makanan bisa membuat perut tampak buncit hanya dalam waktu singkat akibat retensi air dan gas pencernaan.

Kreasi 'Art on a Board', Perpaduan Afternoon Tea dan Gastronomi Asia

 

Makanan yang Bisa Menambah Lemak Perut Secara Instan

 

1. Minuman Manis dan Soda

 

Minuman ringan, minuman energi, atau teh kemasan sering kali mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi. Konsumsi berlebihan membuat kadar gula darah naik cepat, memicu lonjakan insulin, dan mendorong tubuh menyimpan lemak di area perut. Rata-rata satu kaleng soda mengandung sekitar 39 gram gula, setara lebih dari 9 sendok teh.

 

2. Karbohidrat Olahan

 

Roti putih, pasta dari tepung halus, dan biskuit termasuk dalam kategori karbohidrat olahan. Karena rendah serat, makanan ini mudah dicerna dan menyebabkan lonjakan gula darah. Dalam jangka panjang, kelebihan karbohidrat olahan akan menumpuk sebagai lemak viseral di sekitar organ dalam.

 

3. Makanan Cepat Saji (Fast Food)

 

Burger, kentang goreng, dan ayam goreng tepung memiliki kadar kalori dan lemak jenuh yang tinggi. Menurut Times of India, konsumsi rutin makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko akumulasi lemak perut hingga 20% lebih tinggi dibanding mereka yang jarang mengonsumsinya.

 

4. Makanan Gorengan

 

Selain tinggi kalori, makanan yang digoreng dalam minyak berulang bisa mengandung lemak trans — jenis lemak yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Kombinasi ini mendorong penimbunan lemak viseral yang berbahaya.

 

5. Daging Olahan

 

Sosis, bacon, dan salami mengandung lemak jenuh serta sodium tinggi. Studi dari NDTV Food menunjukkan bahwa daging olahan bukan hanya memicu kenaikan berat badan, tetapi juga meningkatkan peradangan dalam tubuh yang berkontribusi terhadap penumpukan lemak di perut.

 

6. Alkohol

 

Konsumsi alkohol berlebih, terutama bir, dikenal memicu “beer belly”. Alkohol mengandung kalori tinggi. Satu gelas bir (350 ml) mengandung sekitar 150 kalori atau setara Rp16.600 × 150 = Rp2.490.000 jika dikonversi dalam nilai energi harian. Selain itu, alkohol menghambat pembakaran lemak di hati, membuat tubuh menyimpannya di area perut.

 

7. Makanan Tinggi Garam dan Gula Tersembunyi

 

Banyak makanan kemasan seperti saus salad, roti tawar, atau camilan ringan mengandung sodium dan gula tambahan yang tinggi. Kandungan ini membuat tubuh menahan air lebih banyak, sehingga perut tampak lebih besar dalam waktu singkat meski tanpa kenaikan lemak sebenarnya.

 

Mengapa Lemak Perut Berbahaya?

 

Lemak perut bukan sekadar masalah penampilan. Menurut NIH, lemak viseral menghasilkan hormon dan senyawa inflamasi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta resistensi insulin. 

 

Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan diabetes tipe 2 atau bahkan gangguan kardiovaskular serius.

 

Cara Mencegah Penumpukan Lemak di Perut

 

1. Batasi gula dan makanan olahan. Ganti dengan sumber karbohidrat kompleks seperti oats, quinoa, atau nasi merah.

 

2. Perbanyak serat dan protein. Makanan tinggi serat membantu kenyang lebih lama, sementara protein mempercepat metabolisme.

 

3. Minum air putih cukup. Air membantu detoks alami dan mencegah retensi air berlebih.

 

4. Aktif bergerak. Jalan kaki minimal 30 menit setiap hari bisa membantu membakar lemak di perut secara bertahap.

 

Tidak ada makanan yang langsung menimbulkan lemak perut hanya dalam hitungan jam, tetapi konsumsi rutin makanan tinggi gula, lemak, dan garam terbukti mempercepat akumulasi lemak viseral. 

 

Jika Anda ingin menjaga bentuk tubuh dan kesehatan jantung, langkah pertama adalah memperhatikan isi piring setiap hari. Makanan sederhana yang tampak “biasa” bisa jadi penyebab utama perut buncit tanpa Anda sadari.