Asal Croissant Bukan dari Prancis? Fakta Unik yang Mengejutkan!
- Pixabay
Perjalanan Croissant ke Prancis
Kipferl mulai dikenal di Prancis pada abad ke-18, dan salah satu versi populer menyebutkan bahwa Ratu Marie Antoinette, putri Austria yang menikah dengan Raja Louis XVI, memperkenalkan roti ini ke istana Versailles sekitar tahun 1770.
Karena kerinduannya akan kuliner kampung halamannya, koki kerajaan membuat kipferl yang kemudian dinamai "croissant" dalam bahasa Prancis, yang juga berarti "bulan sabit." Meski cerita ini menarik, beberapa sejarawan meragukan kebenarannya karena hanya berdasarkan legenda tanpa bukti tertulis yang kuat.
Catatan sejarah yang lebih terverifikasi menyebutkan bahwa croissant modern mulai muncul di Prancis pada tahun 1838, ketika August Zang, seorang pengusaha Austria, membuka toko roti La Boulangerie Viennoise di Paris.
Zang memperkenalkan kipferl dan roti khas Wina lainnya, yang langsung memikat warga Paris. Ia menggunakan oven uap untuk menghasilkan tekstur yang lebih renyah dan memasarkan produknya dengan iklan di surat kabar, strategi yang inovatif pada masanya.
Popularitas kipferl mendorong toko-toko roti lokal untuk meniru resepnya, dan nama "croissant" mulai digunakan untuk merujuk pada roti berbentuk bulan sabit ini.