Kenyataan vs Ekspektasi: Kenapa Makanan yang Dipesan Tidak Sesuai Gambar?

Ilustrasi makanan korea
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pernahkah Anda merasa kecewa saat makanan yang dipesan melalui aplikasi atau restoran ternyata tidak sama dengan gambar di menu? Fenomena ini sangat umum, terutama di era layanan pesan antar online yang semakin populer.

Deretan Promo Makanan Harga Rp17 Ribuan di Hari Kemerdekaan

Ekspektasi yang dibangun melalui foto makanan yang tampak lezat seringkali sulit dicapai ketika pesanan sampai di tangan konsumen. Kekecewaan ini bukan sekadar persepsi pribadi, tetapi juga dipengaruhi oleh strategi pemasaran dan teknik fotografi makanan yang digunakan industri kuliner.

Food stylist professional Noah Witenoff, punya jawaban terkait hal itu.

Tips Rahasia Tetap Bisa Makan Enak Buat Penderita Diabetes

“Kami menggunakan berbagai teknik untuk membuat makanan terlihat lebih menarik di foto, yang mungkin tidak dapat direplikasi dalam kondisi nyata,” kata dia.

Pernyataan ini menjelaskan mengapa tampilan makanan dalam foto sering berbeda dengan realita.

Teknik Food Styling dalam Fotografi Makanan

15 Ide Jualan Makanan untuk Anak Kos, Modal Sedikit Banyak Untungnya!

Food styling adalah seni dan ilmu menata makanan agar terlihat menarik di foto. Para food stylist menggunakan berbagai trik agar makanan tampak lebih segar, menggugah selera, dan fotogenik. Beberapa teknik yang umum digunakan antara lain:

1. Pencahayaan Khusus

Pencahayaan berperan besar dalam memperkuat warna dan tekstur makanan. Cahaya yang ditempatkan secara tepat bisa membuat sayuran terlihat lebih segar, daging lebih juicy, dan saus lebih creamy.

“Pencahayaan yang baik dapat membuat perbedaan besar antara foto yang menarik dan foto yang tampak hambar,” Witenoff menjelaskan.

2. Penggunaan Bahan Pengganti

Dalam beberapa kasus, stylist menggunakan bahan yang tidak dapat dimakan untuk efek visual tertentu. Misalnya, lem kentang untuk saus, lilin untuk menggantikan mentega meleleh, atau es buatan agar es krim terlihat lebih fotogenik tanpa meleleh cepat. Teknik ini memastikan makanan tetap terlihat sempurna sepanjang sesi pemotretan.

3. Komposisi dan Penataan

Cara makanan ditata di piring juga memengaruhi daya tarik visual. Stylist memilih sudut kamera terbaik, menumpuk makanan agar terlihat lebih tinggi, dan menambahkan hiasan untuk memperkuat estetika.

“Kami sering harus mengganti makanan yang mulai tampak kurang menarik selama sesi pemotretan untuk memastikan gambar tetap sempurna,” Witenoff menambahkan. 

Perbedaan antara Foto dan Realita

Berbagai teknik di atas menjelaskan mengapa ada perbedaan antara gambar makanan di menu dan pesanan yang diterima konsumen. Beberapa faktor utama meliputi:

  1. Ukuran dan Porsi
    Makanan dalam foto sering terlihat lebih besar atau lebih menggiurkan daripada aslinya. Penggunaan props dan sudut kamera bisa menciptakan ilusi porsi yang lebih besar. Konsumen yang tidak memahami teknik ini mungkin merasa tertipu.
  2. Editing Foto
    Setelah difoto, gambar makanan biasanya melewati proses editing untuk meningkatkan saturasi warna, kontras, dan tekstur. Proses ini membuat makanan tampak lebih segar dan lezat daripada versi asli.
  3. Waktu Penyajian
    Foto diambil pada kondisi ideal, makanan baru selesai dimasak, hangat, dan disajikan segar. Namun, pesanan yang dikirimkan melalui layanan antar mungkin sudah mengalami perubahan suhu atau tekstur, yang memengaruhi penampilan.