Teko Dinilai Tradisional, Begini Cara Gen Z Bikin Teh yang Bikin Geleng Kepala
- Pixaby
Lifestyle –Menyeduh teh, sebuah tradisi yang telah mengakar di banyak budaya, kini menghadapi revolusi tak terduga di kalangan Generasi Z. Di Inggris, negara yang identik dengan budaya minum teh, sebuah tren mengejutkan muncul: dua pertiga dari mereka yang berusia di bawah 30 tahun memilih microwave untuk memanaskan air saat membuat teh, bahkan satu dari enam orang melakukannya setiap hari.
Fenomena ini, yang dianggap "menggelengkan kepala" oleh pecinta teh tradisional, mencerminkan perubahan gaya hidup dan pengaruh budaya asing, khususnya dari Amerika Serikat.
Mengapa Gen Z Memilih Microwave?
Salah satu alasan utama Generasi Z beralih ke microwave adalah kebijakan di lingkungan tempat tinggal, terutama di asrama mahasiswa. Banyak asrama di Inggris melarang penggunaan teko listrik karena uap yang dihasilkan dapat memicu alarm kebakaran.
Akibatnya, mahasiswa terpaksa memanaskan air menggunakan microwave, yang tersedia di dapur bersama. Survei Uswitch terhadap 2.000 pembayar tagihan energi di Inggris mengungkapkan bahwa 58% anak muda di bawah 30 tahun telah menggunakan microwave untuk membuat teh, sebuah kebiasaan yang kini menjadi bagian dari rutinitas mereka.
Selain itu, microwave dianggap lebih praktis oleh sebagian Gen Z karena tidak memerlukan peralatan tambahan, terutama bagi mereka yang tinggal di ruang terbatas.
Pengaruh Budaya Amerika
Faktor lain yang mendorong tren ini adalah pengaruh budaya Amerika, di mana teko listrik bukanlah peralatan rumah tangga yang umum. Di Amerika Serikat, microwave sering digunakan untuk memanaskan air, baik untuk teh, kopi, atau minuman lainnya.
Dengan paparan budaya Amerika melalui media sosial dan hiburan, Generasi Z di Inggris mulai mengadopsi kebiasaan ini, menganggapnya sebagai cara yang "normal" dan modern. Fenomena ini menunjukkan bagaimana globalisasi budaya memengaruhi kebiasaan sehari-hari, bahkan dalam hal sesederhana menyeduh teh.
Namun, perubahan ini tidak hanya memicu perdebatan tentang tradisi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang kualitas minuman yang dihasilkan.
Dampak pada Cita Rasa Teh
Menurut Dr. Tim Bond dari Tea Advisory Panel, memanaskan air dengan microwave menghasilkan distribusi panas yang tidak merata, yang berdampak pada proses ekstraksi teh.
Air yang dipanaskan di microwave cenderung memiliki titik panas dan dingin, sehingga teh tidak terseduh secara optimal. Hal ini dapat menghasilkan rasa yang cenderung pahit atau "stewed" karena daun teh tidak larut secara seragam.
Sebaliknya, teko listrik mampu memanaskan air hingga titik didih yang konsisten (100°C pada tekanan standar), yang ideal untuk menyeduh teh hitam, hijau, atau herbal. Selain itu, waktu pemanasan di microwave lebih lama—hampir tiga menit untuk satu cangkir air—dibandingkan dengan 48 detik menggunakan teko listrik, menjadikan metode ini kurang efisien.
Tradisi vs Modernitas
Kebiasaan menggunakan microwave untuk menyeduh teh telah memicu diskusi sengit di kalangan pecinta teh di Inggris. Bagi banyak orang, teko listrik bukan sekadar alat, melainkan simbol tradisi dan cara "benar" untuk menikmati teh.
Tren ini juga menambah daftar stereotip tentang Generasi Z, yang sering dikritik karena dianggap mengabaikan tradisi, mulai dari ketidaksukaan mereka terhadap huruf kapital hingga ketergantungan pada teknologi modern.
Namun, bagi sebagian Gen Z, microwave menawarkan solusi praktis di tengah gaya hidup yang serba cepat dan ruang tinggal yang minimalis. Beberapa bahkan berargumen bahwa perubahan ini mencerminkan adaptasi terhadap realitas modern, di mana efisiensi dan fleksibilitas lebih diutamakan.
Tips Menyeduh Teh dengan Baik
Bagi mereka yang ingin tetap menikmati teh dengan cita rasa terbaik, ada beberapa langkah yang dapat diikuti, bahkan jika terpaksa menggunakan microwave. Pertama, gunakan cangkir tahan panas dan panaskan air dalam interval pendek (30-60 detik) sambil diaduk untuk memastikan distribusi panas yang lebih merata.
Kedua, pilih teh berkualitas tinggi, karena daun teh yang baik dapat mengurangi dampak ekstraksi yang tidak sempurna. Ketiga, pertimbangkan untuk berinvestasi pada teko listrik portabel jika memungkinkan, yang kini tersedia dalam ukuran kecil dan hemat energi.
Terakhir, perhatikan suhu air sesuai jenis teh: 80-85°C untuk teh hijau, 90-95°C untuk teh putih, dan 100°C untuk teh hitam atau herbal. Dengan langkah ini, Anda dapat menikmati teh yang lebih nikmat meski dalam keterbatasan.