Batagor vs Siomay, Mana yang Lebih Mengenyangkan?

Ilustrasi siomay
Sumber :
  • ChatGPT

LifestyleBatagor dan siomay, dua kuliner khas Bandung, Jawa Barat, telah menjadi favorit banyak kalangan di Indonesia. Keduanya sering disajikan bersama di warung makan atau gerobak kaki lima, kerap membuat orang bingung membedakan keduanya. 

Lawan Masuk Angin Tanpa Obat! Ini 5 Ramuan Jamu Alami Paling Manjur

Batagor, singkatan dari bakso tahu goreng, adalah kuliner asli Bandung yang diciptakan sekitar tahun 1968 oleh Haji Isan, seorang perantau dari Purwokerto. Menurut sejarah, batagor tercipta sebagai solusi untuk memanfaatkan bakso yang tidak laku terjual. 

Haji Isan menggiling bakso sisa, mengisinya ke dalam tahu, lalu menggorengnya hingga renyah. Hasilnya adalah camilan gurih yang disajikan dengan saus kacang, yang kemudian menjadi ikon kuliner Bandung. Batagor kini hadir dalam berbagai variasi, seperti yang dibalut kulit pangsit atau disajikan dengan kuah seperti bakso (batagor kuah).

7 Menu Sarapan Ini Bikin Langsing, Cocok Buat yang Lagi Diet Ketat!

Sementara itu, siomay berakar dari kuliner Tionghoa bernama shumai, yang berasal dari Mongolia dan berkembang sebagai hidangan dimsum di Tiongkok. Nama "siomay" berasal dari kata shao-mai, yang berarti tepung terigu. 

Berikut ini adalah perbedaan batagor dan siomay, termasuk aspek nutrisi dan faktor yang memengaruhi tingkat kekenyangan.

Cara Memilih Mangga yang Matang dan Manis, Perhatikan Bentuk Ini!

Perbedaan Bahan dan Cara Pengolahan

Perbedaan utama antara batagor dan siomay terletak pada bahan dan cara pengolahannya. Batagor dibuat dari adonan ikan tenggiri atau daging ayam yang dicampur dengan tepung tapioka, kemudian diisi ke dalam tahu putih atau dibalut kulit pangsit. 

Halaman Selanjutnya
img_title