Parfum Bisa Bikin Kanker dan Ganggu Kesuburan? Ini Fakta Mengejutkan dari Ahli!
- Freepik
Lifestyle –Tampil wangi setiap saat menjadi umum dilakukan oleh kita. Selain meningkatkan rasa percaya diri, tampil selalu wangi juga memberikan kenyamanan terhadap orang-orang di sekitar kita.
Maka tidak heran jika kita selalu menggunakan deodorant, parfum, body mist, body spray. Bahkan mungkin Anda akan sering menyemprotkan parfum, body mist atau body spray dalam jeda waktu tertentu demi memastikan Anda teta wangi.
Namun, hati-hati, sering menyemprotkan parfum, body mist atau body spray langsung ke tubuh bisa berdampak besar pada hormon tubuhmu loh. Kok bisa? Mari kita telaah lebih lanjut.
Melansir laman dari Hindustan Times, dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Environmental Health Science and Engineering yang dirilis di tahun 2022 lalu, para peneliti menemukan bahwa phthalates, aldehydes, paraben, dan garam berbasis aluminium adalah kontaminan utama dalam produk aroma. Komponen ini diketahui dapat menimbulkan efek samping seperti alergi, kanker payudara, gangguan reproduksi (terutama pada pria), alergi kulit, kerusakan sistem saraf, hingga sakit kepala migrain bagi konsumen.
Parfum Bisa Dikaitkan dengan Masalah Kesuburan dan Penyakit Tiroid?
Menyoroti bahaya serius dari penggunaan parfum berkualitas buruk, dokter anestesiologi dan spesialis manajemen nyeri intervensi, Dr. Kunal Sood, MD, menegaskan bahwa banyak wewangian mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.
“Bahan kimia ini dikenal sebagai endocrine disruptors (pengganggu sistem endokrin). Yang paling sering ditemukan dalam parfum adalah phthalates dan musk sintetis. Phthalates membantu aroma bertahan lebih lama, tetapi penelitian mengaitkannya dengan masalah kesuburan dan penyakit tiroid. Musk sintetis dapat meniru estrogen, yang secara teori bisa meningkatkan risiko kanker terkait hormon, seperti kanker payudara,” jelas dia.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa bahan kimia tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan atau bahkan dari air yang terkontaminasi. Dampaknya bisa mengganggu produksi serta fungsi hormon, yang berpotensi memengaruhi kesuburan dan perkembangan, terutama pada ibu hamil, bayi, dan anak-anak.
Benarkah Parfum Berbahaya?
Namun, Dr. Sood menekankan bahwa masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan hal ini.
“Meski wewangian di pasaran umumnya dianggap aman, regulasi mengenai kandungan bahan-bahannya masih belum terlalu ketat,” jelas dia.
Selain itu, ia memperingatkan bahwa produk palsu justru bisa lebih berisiko karena mungkin mengandung bahan kimia yang belum pernah diuji.
“Agar tetap aman, gunakan produk asli dari merek terpercaya dan periksa kandungannya bila memungkinkan,” kata Dr. Sood.