Kelelahan yang Tak Hilang dengan Istirahat, Bisa Jadi Tanda Tiroid Bermasalah

Ilustrasi kelelahan
Sumber :
  • Freepik

LifestylePernahkah kamu merasa tubuh tetap capek meski sudah tidur cukup dan tidak melakukan aktivitas berat? Banyak orang sering menganggap ini sebagai kelelahan biasa, padahal bisa jadi tanda awal masalah serius pada tiroid.

Diagnosis Terlambat Kasus Autoimun Meningkat, Pahami Gejala yang Harus Diwaspadai

Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup adalah salah satu penyebab utama rasa lelah berkepanjangan yang tidak hilang meski sudah beristirahat. Kelelahan kronis akibat hipotiroidisme bukan hanya membuat tubuh terasa lamban, tapi juga bisa mengganggu kualitas hidup, produktivitas, bahkan kesehatan mental.

Mengutip Harvard Health Publishing, kekurangan hormon tiroid menyebabkan berbagai gejala yang sering kali diabaikan.

Kenapa Rasanya Capek Banget ke Kantor? Psikolog Ungkap Penyebabnya

“Produksi hormon tiroid yang rendah menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan, sembelit, kulit kering dan kuku rapuh, pegal-pegal, dan merasa lesu.

Hal serupa juga dijelaskan dalam situs resmi Mayo Clinic. Dijelaskan bahwa gejala hipotiroidisme mungkin termasuk kelelahan dan berat badan yang bertambah. Ketika metabolisme Anda terus melambat, Anda mungkin mengembangkan masalah yang lebih kelihatan.

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Hanya Makan Sekali Sehari?

Studi terbaru tahun 2025 dari Grixti dkk. bahkan menemukan bahwa meskipun pasien hipotiroidisme sudah mendapat pengobatan, banyak yang tetap merasakan kelelahan, kurang vitalitas, dan energi rendah.

Peran Tiroid dalam Metabolisme Tubuh

Kelenjar tiroid yang terletak di leher menghasilkan dua hormon utama T4 (tiroksin) dan T3 (triiodotironin). Kedua hormon ini berfungsi mengatur kecepatan metabolisme tubuh, termasuk bagaimana sel membakar energi, suhu tubuh, dan kerja organ-organ vital.

Saat produksi hormon tiroid menurun:

  • Sel-sel tubuh tidak mendapat cukup sinyal untuk membakar glukosa → energi lebih lambat tersedia.
  • Metabolisme basal menurun → kalori lebih sedikit terbakar, berat badan mudah naik.
  • Organ tubuh bekerja lebih lamban → tubuh terasa lemas, lamban, dan kurang bertenaga.

Inilah sebabnya penderita hipotiroidisme sering merasa tubuh mereka seperti “kehabisan baterai”.

Gejala Hipotiroidisme yang Sering Diabaikan

Kelelahan hanyalah salah satu tanda. Berikut gejala lain yang sering menyertai:

  • Rasa lelah yang tidak hilang meski sudah istirahat cukup
  • Berat badan bertambah meski pola makan tidak berubah signifikan
  • Kulit kering, rambut rontok, dan kuku rapuh
  • Sensitivitas terhadap dingin
  • Sembelit
  • Suara serak atau perubahan suara
  • Gangguan mood dan konsentrasi (sering disebut brain fog)
  • Siklus menstruasi tidak teratur atau lebih berat pada perempuan

Sayangnya, banyak dari gejala ini dianggap wajar atau disalahartikan sebagai tanda penuaan, stres, atau kurang tidur.

Penelitian yang dipublikasikan di The Lancet menegaskan bahwa gejala klasik hipotiroidisme meliputi kelelahan, letargi, kenaikan berat badan, dan intoleransi terhadap dingin.

Sementara studi Grixti dkk. tahun 2025 menunjukkan bahwa bahkan dengan terapi, kelelahan tetap menjadi keluhan utama banyak pasien. Hal ini menegaskan bahwa hipotiroidisme bukan sekadar gangguan ringan, melainkan kondisi yang benar-benar bisa menurunkan kualitas hidup.

Diagnosis: Kapan Harus Memeriksakan Diri?

Jika rasa capekmu berlangsung lebih dari beberapa minggu, terutama bila disertai gejala lain di atas, sebaiknya segera periksa ke dokter. Pemeriksaan meliputi:

  • Tes darah TSH (thyroid stimulating hormone) untuk mengetahui kadar tinggi biasanya menandakan hipotiroidisme.
  • Free T4 (tiroksin bebas), untuk memastikan rendahnya hormon tiroid dalam tubuh.
  • Riwayat keluarga dan faktor risiko lain (misalnya penyakit autoimun, operasi tiroid, atau penggunaan obat tertentu).

Diagnosis dini sangat penting, karena semakin lama dibiarkan, semakin besar risiko komplikasi, seperti depresi, infertilitas, hingga penyakit jantung.

Cara Mengelola Hipotiroidisme Agar Energi Kembali

Kabar baiknya, hipotiroidisme bisa dikelola dengan baik melalui kombinasi pengobatan dan gaya hidup sehat.

  1. Terapi hormon tiroid
    Dokter biasanya meresepkan levothyroxine, obat pengganti hormon tiroid yang diminum setiap hari.
    Dosis harus dipantau dan disesuaikan secara berkala.
  2. Pola makan seimbang
    Konsumsi makanan kaya yodium (garam beryodium, ikan laut), selenium (kacang Brazil, telur), zat besi, dan protein.
    Semua nutrisi ini mendukung kerja tiroid.
  3. Olahraga teratur
    Aktivitas fisik membantu meningkatkan metabolisme dan menjaga berat badan tetap sehat.
  4. Tidur yang cukup dan berkualitas
    Kualitas tidur yang buruk dapat memperburuk rasa lelah pada penderita hipotiroidisme.
  5. Manajemen stres
    Stres kronis bisa memperparah gejala. Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam sangat membantu.