Mood Drop Setelah Makan Siang? Ternyata Ada Alasan Ilmiahnya

Ilustrasi makan
Sumber :
  • Freepik

LifestylePernahkah kamu merasa semangat menurun, mudah marah, atau tiba-tiba lemas setelah makan siang? Fenomena ini dialami banyak orang. Padahal, logikanya setelah makan energi seharusnya bertambah, bukan hilang.

Bun! Besarkan NewGen Beda dengan Anak Generasi Lain, Dua Hal Ini Harus Diperhatikan

Faktanya, perubahan mood setelah makan siang punya alasan ilmiah yang berkaitan dengan kadar gula darah, hormon, hingga pilihan makanan. Artikel ini akan membahas faktor penyebabnya, pendapat ahli, serta cara sederhana agar energi dan mood tetap stabil.

Sains di Balik Makanan dan Mood

Dalam beberapa tahun terakhir, muncul bidang baru bernama nutritional psychiatry atau psikiatri nutrisi, yang meneliti hubungan antara pola makan dan kesehatan mental. Salah satu tokohnya adalah Professor Felice Jacka dari Deakin University, Australia.

Makan Siang Salah! 10 Kesalahan Ringan yang Diam-Diam Bikin Timbun Lemak

Jacka memimpin penelitian terkenal bernama SMILES trial. Studi ini menemukan bahwa mengubah pola makan menjadi lebih sehat mirip diet Mediterania dengan banyak sayur, buah, biji-bijian, ikan, serta mengurangi makanan olahan dapat memperbaiki gejala depresi secara signifikan.

“Meningkatkan kualitas diet dapat mengurangi risiko depresi, dan buktinya sekarang sudah sangat jelas, yang kami lihat adalah adanya hubungan yang sangat nyata antara sejauh mana mereka memperbaiki pola makan, dan sejauh mana depresi mereka ikut membaik,” kata Jacka.

Panduan Merawat Tanaman Monstera agar Daun Cepat Bolong dan Rimbun, Rumah Makin Estetik

Pernyataan ini memberi gambaran kuat bahwa makanan tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga otak dan suasana hati kita termasuk setelah makan siang.

Sementara itu, studi Carbohydrate ingestion, blood glucose and mood menemukan bahwa makanan tinggi karbohidrat memang bisa menurunkan energi setelah efek insulin muncul.

Penelitian lain, Food can lift mood by affecting mood-regulating neurocircuits, menjelaskan bahwa makanan yang meningkatkan rasio triptofan dapat memperbaiki mood lewat mekanisme serotonin.

Bahkan, penelitian sejak 2002 menunjukkan bahwa kontak positif dengan hewan peliharaan atau aktivitas yang menurunkan hormon stres dapat bekerja mirip dengan efek makanan sehat, sama-sama menyeimbangkan hormon dan suasana hati.

 

Kenapa Mood Bisa Berubah Setelah Makan Siang?

1. Fluktuasi Gula Darah

Ketika makan makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti nasi putih, mie instan, atau kue manis, gula darah melonjak cepat. Tubuh merespons dengan melepaskan insulin dalam jumlah besar. Setelah itu, gula darah bisa turun drastis atau disebut “sugar crash”.

Akibatnya, tubuh terasa lemas, otak sulit fokus, dan mood bisa mudah terganggu. Penelitian di The Conversation menjelaskan bahwa fluktuasi gula darah memainkan peran penting dalam kecemasan maupun depresi.

2. Komposisi Makanan

Makan siang yang hanya berisi karbohidrat tanpa protein membuat otak kekurangan bahan bakar untuk memproduksi neurotransmitter penting seperti serotonin. Studi berjudul Effect of meal composition on mood menemukan bahwa kombinasi karbohidrat kompleks dan protein membantu menjaga energi serta suasana hati lebih stabil dibanding makan karbohidrat sederhana saja.

3. Defisiensi Nutrisi Mikro

Vitamin B6 dan magnesium berperan penting dalam mengubah asam amino triptofan menjadi serotonin, zat kimia otak yang mengatur mood. Jika tubuh kekurangan nutrisi ini, rasa lelah dan perubahan mood setelah makan siang bisa lebih terasa.

4. Aktivasi Sistem Pencernaan

Setelah makan, tubuh mengalihkan banyak energi ke pencernaan. Sistem saraf parasimpatis aktif sehingga tubuh terasa lebih santai, bahkan ngantuk. Normalnya ini wajar, tapi pada orang dengan beban kerja tinggi, kondisi ini bisa dianggap sebagai “drop mood”.

5. Kebiasaan Makan

Makan terburu-buru atau sambil sibuk dengan gawai membuat otak tidak menerima sinyal kenyang dengan baik. Akibatnya, kita makan berlebihan atau merasa tidak puas. Hal ini bisa memicu rasa tidak nyaman di perut, lalu berimbas ke suasana hati.

Tanda Mood Drop Setelah Makan Siang

Beberapa gejala yang sering muncul:

  • Ngantuk berat dan sulit fokus 30–90 menit setelah makan.
  • Mudah tersinggung atau marah tanpa alasan jelas.
  • Rasa lelah meski belum banyak aktivitas.
  • Penurunan motivasi kerja atau belajar.

Tidak semua orang mengalaminya dengan intensitas sama. Faktor genetik, metabolisme, dan kesehatan pencernaan ikut memengaruhi.

Tips Menjaga Mood Tetap Stabil

Agar energi tidak jatuh setelah makan siang, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

  1. Pilih karbohidrat kompleks: nasi merah, ubi, atau oat lebih baik daripada nasi putih atau roti putih.
  2. Kombinasikan dengan protein: ayam, ikan, tahu, atau telur membantu menstabilkan gula darah.
  3. Tambahkan lemak sehat: alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun membuat rasa kenyang lebih lama.
  4. Perbanyak serat dari sayur dan buah agar pencernaan lebih seimbang.
  5. Hindari gula berlebih dari minuman manis, soda, atau kue.
  6. Makan perlahan dan penuh perhatian (mindful eating) agar tubuh benar-benar merespons rasa kenyang.
  7. Minum cukup air sebelum dan sesudah makan. Dehidrasi memperparah rasa lemas.
  8. Lakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki sebentar setelah makan untuk menjaga aliran darah dan energi.