Mood Drop Setelah Makan Siang? Ternyata Ada Alasan Ilmiahnya
- Freepik
Lifestyle –Pernahkah kamu merasa semangat menurun, mudah marah, atau tiba-tiba lemas setelah makan siang? Fenomena ini dialami banyak orang. Padahal, logikanya setelah makan energi seharusnya bertambah, bukan hilang.
Faktanya, perubahan mood setelah makan siang punya alasan ilmiah yang berkaitan dengan kadar gula darah, hormon, hingga pilihan makanan. Artikel ini akan membahas faktor penyebabnya, pendapat ahli, serta cara sederhana agar energi dan mood tetap stabil.
Sains di Balik Makanan dan Mood
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul bidang baru bernama nutritional psychiatry atau psikiatri nutrisi, yang meneliti hubungan antara pola makan dan kesehatan mental. Salah satu tokohnya adalah Professor Felice Jacka dari Deakin University, Australia.
Jacka memimpin penelitian terkenal bernama SMILES trial. Studi ini menemukan bahwa mengubah pola makan menjadi lebih sehat mirip diet Mediterania dengan banyak sayur, buah, biji-bijian, ikan, serta mengurangi makanan olahan dapat memperbaiki gejala depresi secara signifikan.
“Meningkatkan kualitas diet dapat mengurangi risiko depresi, dan buktinya sekarang sudah sangat jelas, yang kami lihat adalah adanya hubungan yang sangat nyata antara sejauh mana mereka memperbaiki pola makan, dan sejauh mana depresi mereka ikut membaik,” kata Jacka.
Pernyataan ini memberi gambaran kuat bahwa makanan tidak hanya memengaruhi tubuh, tetapi juga otak dan suasana hati kita termasuk setelah makan siang.