5 Tanda Kamu Sudah Butuh Istirahat dari Pekerjaan

Ilustrasi burnout
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Bekerja memang bagian penting dari hidup, tetapi tubuh dan pikiran kita punya batas. Banyak orang memaksakan diri menyelesaikan target, lembur, atau tetap online meski sudah merasa kelelahan. Akibatnya, bukan produktivitas yang meningkat, melainkan risiko burnout dan masalah kesehatan.

Kenapa Kita Harus Kerja Meski Pekerjaan Sering Bikin Stres?

 

Sayangnya, sebagian orang masih menganggap rasa lelah itu tanda malas. Padahal, bisa jadi itu sinyal bahwa tubuh dan pikiran benar-benar butuh istirahat. Artikel ini akan membantu kamu mengenali tanda-tanda tersebut dan mengapa jeda sejenak justru bisa membuatmu lebih kuat untuk melangkah lagi.

Takut Bangun Pagi dan Pergi ke Kantor? Bisa Jadi Ini Sebabnya Secara Psikologis

 

Menurut psikolog organisasi yang sering meneliti tentang perilaku kerja, Tasha Eurich menyebut mungkin Anda sedang melakukan sesuatu yang biasanya Anda nikmati, tetapi Anda memiliki energi lebih sedikit dan motivasi Anda berkurang.

Capek Jadi Budak Korporat? Kenalan dengan Tren Downshifting, Hidup Lebih Tenang dan lebih Seimbang

 

“Jika hal-hal yang biasanya Anda lakukan untuk meredakan stres malah menjadi satu kewajiban tambahan, daripada memberi kelegaan, itu adalah petunjuk kuat bahwa daya tahan Anda mulai habis,” kata dia dikutip dari laman CNBC, Senin 22 September 2025.

 

Dari pernyataan ini jelas bahwa istirahat tidak sama dengan malas. Saat aktivitas yang biasanya menyenangkan justru terasa berat, itu tandanya pikiran dan emosi sedang jenuh. Mengabaikan sinyal ini bisa membuat kita kehilangan fokus, kesehatan, bahkan semangat hidup.

 

1. Energi Menurun Secara Konsisten

Setiap orang pasti pernah merasa lelah setelah hari yang sibuk. Namun, tanda bahaya muncul ketika rasa lelah itu tidak hilang meski sudah tidur atau beristirahat sebentar. Kamu merasa tidak bertenaga bahkan sejak pagi, atau tugas kecil saja sudah terasa berat.

 

Kondisi ini berbeda dengan sekadar kurang tidur. Energi yang menurun konsisten adalah sinyal tubuhmu kewalahan. Jika dibiarkan, lama-lama kamu bisa jatuh sakit atau kehilangan motivasi bekerja.

 

2. Sulit Fokus dan Produktivitas Turun

Apakah kamu akhir-akhir ini lebih mudah terdistraksi? Sering lupa detail pekerjaan yang biasanya bisa ditangani dengan mudah? Atau butuh waktu lama untuk menyelesaikan tugas sederhana?

 

Ini tanda klasik bahwa otakmu lelah. Pikiran yang terus dipaksa bekerja tanpa istirahat ibarat komputer yang terlalu banyak aplikasi berjalan seperti melambat, hang, bahkan error. Memberi waktu jeda sejenak bisa memulihkan kapasitas otak agar kembali fokus.

 

3. Perasaan Tertekan atau Overwhelmed

Deadline menumpuk, chat pekerjaan tak berhenti, dan kamu merasa tidak punya kendali. Saat situasi ini membuatmu gelisah atau panik berlebihan, itu tandanya pikiranmu kelelahan.

 

Normalnya, stres bisa diatasi dengan strategi sederhana seperti olahraga, ngobrol dengan teman, atau hobi. Namun, bila cara-cara itu tidak lagi membantu, seperti kata Eurich, ini sinyal bahwa kamu butuh cuti atau waktu istirahat lebih panjang.

 

4. Gejala Fisik dan Gangguan Tidur

Tubuh sering ’berbicara’ lebih dulu sebelum pikiran kita sadar. Beberapa gejala yang sering muncul saat terlalu lelah bekerja antara lain:

 

  • Sakit kepala atau migrain berulang
  • Nyeri otot dan tegang di leher atau punggung
  • Masalah pencernaan
  • Daya tahan tubuh menurun, mudah sakit
  • Sulit tidur, tidur gelisah, atau bangun dengan rasa lelah

 

Jika kamu mengalami beberapa tanda di atas, jangan buru-buru menyalahkan makanan atau cuaca. Bisa jadi akar masalahnya ada pada stres kerja yang menumpuk.

 

5. Hilangnya Minat dan Kepuasan dalam Pekerjaan

Apakah pekerjaan yang dulu kamu nikmati kini terasa hambar? Tugas yang biasanya memberi kepuasan malah jadi beban? Jika iya, itu bisa jadi tanda emosimu sudah lelah.

 

Saat kita kehilangan makna dan kebahagiaan dalam bekerja, motivasi mudah runtuh. Ini berbeda dari sekadar bosan lebih dalam, karena kamu benar-benar kehilangan koneksi dengan pekerjaanmu. Solusinya bukan memaksa diri, melainkan memberi ruang untuk memulihkan kembali semangat.

 

Bedanya Butuh Istirahat dan Malas

Banyak orang menyamakan istirahat dengan malas, padahal berbeda.

 

  • Malas biasanya hanya terjadi sesekali, misalnya karena bosan atau kurang mood. Setelah didorong sedikit, kita bisa kembali produktif.
  • Butuh istirahat adalah kondisi di mana tubuh dan pikiran sudah benar-benar kewalahan. Semakin dipaksa, justru semakin rusak.

 

Ingat, memberi jeda pada diri sendiri bukan kelemahan, melainkan bentuk self-care.

 

Kenapa Istirahat Itu Penting

Istirahat adalah bagian dari produktivitas. Saat kita berhenti sejenak:

 

  • Tubuh punya waktu memperbaiki diri dan menjaga imun.
  • Pikiran bisa mengurai stres, sehingga ide baru lebih mudah muncul.
  • Hubungan sosial membaik, karena kita lebih tenang dan sabar.

 

Tanpa istirahat, produktivitas hanyalah ilusi. Kita mungkin terlihat sibuk, tapi kualitas kerja menurun drastis.

 

Cara Praktis Mengambil Istirahat

  1. Ambil cuti meski hanya sehari dua hari untuk recharge.
  2. Jadwalkan micro-breaks: 5–10 menit istirahat setiap beberapa jam kerja.
  3. Unplug dari gadget setelah jam kerja, jangan selalu online.
  4. Tidur cukup 7–9 jam per malam, bukan sekadar tidur sebentar.
  5. Lakukan aktivitas menyenangkan: jalan santai, baca buku, olahraga ringan, atau meditasi.

 

Jika semua cara sudah dicoba tapi rasa lelah tidak juga hilang, jangan ragu berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.