Kenapa Payudara Asimetris? Ini Penyebab Medis dan Non-Medisnya
- Freepik
Lifestyle –Banyak perempuan menyadari bahwa bentuk atau posisi payudaranya tidak selalu sama antara kiri dan kanan. Salah satunya adalah kondisi payudara turun tidak seimbang, di mana salah satu payudara tampak lebih kendur atau berada lebih rendah dibanding sisi lainnya.
Meski sering dianggap masalah estetika, perubahan ini juga bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu. Memahami apa yang normal dan apa yang patut diwaspadai sangat penting agar kesehatan payudara tetap terjaga.
Artikel ini membahas penyebab payudara turun tidak seimbang, baik yang alami maupun medis, serta kapan sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Pertama mari cari tau apa itu asimetri payudara. Secara medis, asimetri payudara merujuk pada perbedaan ukuran, bentuk, posisi, atau kerapatan jaringan antara kedua payudara. Perbedaan ini bisa ringan hingga sangat mencolok.
Ada beberapa kategori perubahan yang umum terjadi mulai dari asimetri bawaan sejak masa pubertas, perubahan hormonal selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause. Selain itu, perubahan gaya hidup, seperti naik turun berat badan hingga kondisi medis, mulai dari kista jinak hingga tumor ganas.
Penyebab Non-Medis (Normal)
Tidak semua perbedaan pada payudara berarti ada penyakit. Beberapa penyebab alami meliputi:
- Pubertas
Pada remaja perempuan, pertumbuhan payudara tidak selalu simetris. Satu sisi bisa berkembang lebih cepat, meski biasanya perbedaan mengecil seiring waktu. - Hormon
Perubahan hormon saat menstruasi, ovulasi, atau kehamilan bisa membuat payudara membesar dan mengendur dengan pola berbeda. - Gaya Hidup & Postur
Kebiasaan olahraga, dominasi penggunaan tangan kanan atau kiri, bahkan posisi tidur bisa memengaruhi otot dada dan elastisitas kulit, sehingga membuat satu sisi terlihat lebih turun. - Genetik & Penuaan
Faktor keturunan berperan besar. Seiring usia, kolagen dan elastin menurun, membuat jaringan penopang payudara melemah dan lebih rentan kendur.
Penyebab Medis yang Perlu Diwaspadai
Meski sebagian besar kasus asimetri payudara normal, ada kondisi medis yang dapat menjadi penyebab:
- Kista atau perubahan fibrokistik: benjolan berisi cairan yang membuat salah satu payudara lebih besar atau terasa berbeda.
- Lesi jinak seperti fibroadenoma (benjolan padat), lipoma (benjolan lemak), atau jaringan parut pasca trauma/operasi.
- Infeksi payudara (mastitis) yang berulang bisa membuat jaringan berubah.
- Fat necrosis (kerusakan jaringan lemak akibat trauma).
- Kanker payudara: asimetri baru yang muncul mendadak, terutama disertai benjolan keras, perubahan kulit, atau keluarnya cairan dari puting, bisa menjadi tanda kanker.
Pakar kesehatan yang mengulas artikel medis untuk Healthline, Dr. Deborah Weatherspoon menjelaskan bahwa asimetri payudara biasanya bukan alasan untuk khawatir.
”Namun, jika perbedaannya sangat mencolok atau kerapatan jaringan payudara tiba-tiba berubah, hal ini bisa menjadi indikasi kanker,” kata dia.
Selain itu, penelitian yang dipublikasikan di Breast Cancer Research juga menemukan kaitan antara asimetri dan risiko kanker. Dari penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa asimetri payudara lebih besar pada perempuan sehat yang kemudian berkembang menjadi kanker payudara dibanding mereka yang tetap bebas penyakit.
”Payudara yang asimetris dapat menjadi indikator yang andal terhadap risiko penyakit payudara di masa depan,” demikian bunyi penelitian tersebut.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Tidak semua asimetri berbahaya, tapi ada tanda-tanda yang sebaiknya segera diperiksa:
- Asimetri baru muncul atau makin jelas dalam waktu singkat.
- Ada benjolan keras yang tidak berpindah saat ditekan.
- Perubahan kulit seperti pengerutan, tekstur menyerupai kulit jeruk, atau kemerahan.
- Puting berubah bentuk, tertarik ke dalam, atau keluar cairan berdarah.
- Nyeri menetap yang tidak berhubungan dengan menstruasi.
Pemeriksaan medis yang biasanya dilakukan meliputi mammogram, USG payudara, atau MRI. Jika ada temuan mencurigakan, dokter mungkin merekomendasikan biopsi.
Dampak Fisik & Psikologis
Selain masalah kesehatan, payudara turun tidak seimbang bisa menimbulkan:
- Ketidaknyamanan fisik: sakit punggung, bahu, atau leher karena distribusi berat tidak merata.
- Masalah kulit: iritasi dan ruam pada lipatan payudara.
- Dampak psikologis: berkurangnya rasa percaya diri, rasa cemas, hingga kesulitan memilih pakaian.
Cara Mengurangi Asimetri Secara Alami
Jika perbedaan payudara disebabkan faktor non-medis, beberapa langkah bisa membantu:
- Pilih bra dengan ukuran tepat dan penopang baik. Bra khusus dengan padding bisa membantu menyeimbangkan tampilan.
- Lakukan latihan otot dada seperti push-up, chest press, atau plank.
- Jaga berat badan stabil agar jaringan lemak tidak berubah drastis.
- Terapkan pola hidup sehat: konsumsi makanan kaya vitamin C, E, dan kolagen, cukup minum air, serta hindari merokok.
- Perbaiki postur tubuh dan hindari tidur hanya pada satu sisi terlalu lama.