Kenapa Kita Benci Banget Sama Hari Senin dan Harus Kerja? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
- Freepik
Lifestyle –'Bangun tidur di hari Senin tuh rasanya berat banget'. Kalimat itu mungkin sering kamu ucapkan bahkan lebih dari sekali seumur hidup. Menjelang Minggu sore, perasaan cemas mulai muncul.
Malam Minggu bukan soal hiburan, tapi soal rasa tidak rela weekend segera berakhir. Dan ketika Senin pagi tiba, suasana hati sudah berantakan, bahkan sebelum membuka mata sepenuhnya. Tapi… kenapa bisa begitu?
Ternyata, perasaan berat menghadapi Senin bukan cuma malas kerja biasa. Ada alasan ilmiah dan psikologis yang menjelaskan fenomena ini. Menurut Dr. Paul Kelley, peneliti neuroscience dan circadian rhythms dari University of Oxford, kombinasi perubahan ritme sirkadian, tekanan sosial, hingga pola tidur akhir pekan yang kacau membuat hari Senin menjadi beban mental terbesar dalam sepekan.
Perubahan Ritme Sirkadian: Jet Lag Akhir Pekan
Dr. Paul Kelley menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama mengapa Senin terasa berat adalah fenomena yang disebut social jet lag.
“Social jet lag terjadi saat seseorang mengubah jadwal tidur mereka pada akhir pekan biasanya tidur lebih malam dan bangun lebih siang dan kembali ke ritme normal di hari Senin. Otak kita mengalami semacam jet lag internal,” jelasnya.
Akibatnya, tubuh dan otak belum sepenuhnya sinkron dengan aktivitas awal pekan. Ini bisa memicu perasaan lelah, tidak termotivasi, dan bahkan mudah marah atau sedih di pagi hari.