Cara Jitu Menjaga Kesehatan di Daerah Minim Tenaga Medis

Ilustrasi dokter
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Masyarakat di daerah minim tenaga medis perlu fokus pada pencegahan, pola hidup sehat, dan edukasi. Peran dokter umum dan dukungan PDUI jadi kunci layanan kesehatan merata.

Masyarakat 3T Sulit Akses Layanan Kesehatan, RS Terapung Dihadirkan di Raja Ampat

Di Indonesia, ketimpangan akses layanan kesehatan masih menjadi tantangan besar. Banyak daerah terutama di luar Jawa menghadapi keterbatasan tenaga medis, fasilitas, dan infrastruktur kesehatan. Kondisi ini membuat masyarakat perlu lebih proaktif menjaga kesehatan agar tetap bugar dan meminimalisir risiko sakit.

1. Prioritaskan Pencegahan daripada Pengobatan

Di daerah minim tenaga medis, upaya pencegahan jauh lebih penting. Misalnya menjaga kebersihan diri (cuci tangan dengan sabun), mengonsumsi air bersih, serta menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari penyakit menular seperti diare, ISPA, atau demam berdarah.

2. Lengkapi Imunisasi dan Pemeriksaan Dasar

Mengapa Imunisasi Anak Tidak Boleh Ditunda? Fakta yang Wajib Diketahui

Pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal. Orang dewasa pun perlu memantau tekanan darah, kadar gula, dan kesehatan umum secara berkala jika ada fasilitas posyandu, puskesmas keliling, atau klinik terdekat.

3. Pola Makan Seimbang dan Sumber Gizi Lokal

Manfaatkan bahan pangan lokal yang mudah didapat untuk memenuhi kebutuhan gizi. Konsumsi sayur, buah, sumber protein seperti ikan, telur, atau kacang-kacangan sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

4. Manfaatkan Edukasi Kesehatan dan Telemedisin

Campak Lebih Menular Daripada COVID-19? IDAI Tegaskan Pentingnya Imunisasi Pada Anak

Banyak program pemerintah maupun komunitas menawarkan edukasi kesehatan, termasuk via daring. Gunakan layanan telemedisin jika memungkinkan untuk konsultasi ringan dengan dokter umum atau tenaga kesehatan.

5. Siapkan Kotak P3K dan Pengetahuan Pertolongan Pertama

Setiap keluarga sebaiknya memiliki kotak P3K yang lengkap dan memahami cara penggunaannya. Pelajari pertolongan pertama sederhana seperti menghentikan perdarahan, mengatasi demam tinggi, atau menangani luka ringan.

Peran Dokter Umum di Garis Depan

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) menegaskan pentingnya peran dokter umum di daerah-daerah minim tenaga medis.

“Ada 13 ranah pekerjaan yang dapat dikerjakan dokter umum. Ranah ini biasanya beririsan dengan dokter spesialis, seperti kecantikan dan transfusi darah," kata Taupan Ichsan Tuarita, Sekretaris Jenderal PP PDUI.

Menurutnya, masih banyak daerah di luar Jawa yang kekurangan tenaga medis. Prof. Dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS, juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor.

“Sejatinya, kekurangan dokter umum banyak terjadi di luar Jawa sementara di Jawa keberadaan dokter umum sudah banyak," ujarnya.

Ketua Umum PDUI Mariany Simizu menambahkan bahwa banyak dokter umum belum mendapatkan perlindungan hukum yang layak saat bertugas di daerah.

“Karenanya, ia mendesak pemerintah untuk memberikan insentif dan perlindungan hukum bagi dokter umum yang ditempatkan di daerah," katanya.

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) juga resmi melantik Pengurus Pusat PDUI dan Kolegium Dokter Indonesia (KDI) periode 2025–2028. Prosesi pelantikan dipimpin oleh Presidium PP PDUI dan ditandai dengan pembacaan susunan serta personalia pengurus, pengambilan janji, penandatanganan berita acara, serta sesi foto bersama. Dalam sambutannya, Presidium Pengurus Pusat PDUI menyampaikan harapan agar kepengurusan baru dapat bekerja secara konsisten dan sungguh-sungguh. 

“Apa yang diharapkan dari kepengurusan baru ini adalah semoga keseriusan kita bisa dijalankan dengan baik sesuai program kerja yang telah ditetapkan,” ujar Presidium PP PDUI.

Menurut Prof. Dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS, kerja sama lintas sektor merupakan faktor kunci dalam memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal. Usai prosesi pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Kerja PDUI-KDI 2025–2028. Agenda rapat mencakup perkenalan pengurus, sambutan presidium, serta sidang pleno yang membahas arah kebijakan dan program strategis organisasi. Forum ini diharapkan menjadi wadah konsolidasi untuk merumuskan langkah konkret demi memperkuat kontribusi dokter umum di Indonesia.