Dear Suami, Saat Kamu Pulang, Aku Tak Butuh Ceramah Aku Butuh Didengar
- Freepik
- Tunda Niat Memberi Solusi
Saat istri bercerita, tahan diri untuk langsung membalas dengan nasihat. Dengarkan sampai tuntas, dan tanyakan, “Kamu pengen aku dengerin aja atau mau dibantu cari jalan keluar?” - Berikan Kontak Mata dan Sentuhan
Tatap mata istri saat ia bicara. Pegang tangannya. Ini bentuk bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar hadir. - Ulangi atau Parafrase Ucapannya
Cobalah mengatakan, “Jadi kamu tadi sempat kesal karena anak susah diatur ya?” Ini menunjukkan bahwa kamu mendengar dan memahami. - Validasi Perasaan Tanpa Menilai
Ucapkan, “Wajar banget kamu ngerasa gitu.” Kalimat ini jauh lebih menyembuhkan dibandingkan “Kamu terlalu sensitif.” - Jadikan Mendengar sebagai Kebiasaan Harian
Sediakan waktu khusus setiap malam, bahkan hanya 10 menit, untuk saling bertukar cerita tanpa gangguan.
Suami Juga Punya Lelah, Tapi Itu Bukan Alasan untuk Tidak Hadir
Penting dipahami bahwa suami pun lelah setelah bekerja. Tapi cinta tidak menghilangkan lelah ia justru bisa jadi penyembuhnya. Saat suami dan istri sama-sama hadir untuk mendengar satu sama lain, rumah bukan lagi sekadar tempat tinggal. Ia menjadi tempat pulang bagi jiwa yang kehabisan tenaga.
Menurut Dr. Gary Chapman, penulis The Five Love Languages, kata-kata afirmasi dan kehadiran adalah bentuk cinta yang sangat dibutuhkan dalam hubungan jangka panjang. "Kita tidak bisa mengisi tangki cinta pasangan jika tidak tahu bagaimana cara mereka ingin dicintai," katanya.
Pulanglah dengan Hati, Bukan Hanya Tubuh Lelahmu
Wahai para suami, ingatlah bahwa ketika kamu pulang kerja, istrimu tak hanya menantimu di depan pintu. Ia menunggu sentuhan emosional yang membuatnya merasa tidak sendiri. Jangan biarkan rutinitas dan kelelahan membuatmu lupa bahwa yang dibutuhkan istrimu bukan hanya uangmu, tapi hatimu.
Dan untuk para istri yang mungkin merasa tak terdengar, semoga artikel ini menjadi pengingat bahwa kebutuhan emosionalmu valid. Tidak berlebihan, tidak egois. Karena cinta sejati tumbuh dari saling melihat, saling mendengar, dan saling hadir meski hanya dalam hening yang hangat.