Dimarahi Atasan Demi Kebaikan? Benarkah Efektif atau Cuma Alibi?

Ilustrasi bos marahi anak buah di depan orang lain
Sumber :
  • Freepik

Edmondson menekankan, ketika marah menimbulkan interpersonal fear, maka psychological safety hancur. Tim hanya belajar menghindari masalah, bukan menyelesaikannya.

Abusive Supervision Itu Kontraproduktif

Luka Batin Tersembunyi, Kenapa Orang Dewasa Sering Tampak Baik-Baik Saja Padahal Tidak

Sejumlah penelitian mendukung hal ini abusive supervision itu kontraproduktif. Mackey dan rekan (2017) dalam meta-analisisnya menemukan bahwa perilaku atasan yang abusif berdampak pada burnout, niat resign, hingga turunnya performa.

Ulasan lebih baru di 2021 dan 2022 menegaskan, dampak negatif dari supervisi abusif jauh lebih dominan daripada efek positifnya. Bahkan riset terbaru tahun 2025 pada sektor layanan membuktikan bahwa persepsi bawahan terhadap atasan tukang marah membuat kualitas layanan merosot.

Habis Pulang Kerja Bawaannya Marah-marah? Bisa Jadi Bukan Salahmu, Tapi Otakmu Sedang….

Artinya, marah demi kebaikan seringkali hanyalah alibi, sementara hasilnya justru merugikan perusahaan sendiri.

Mengapa “Dimarahi Demi Kebaikan” Sering Gagal?

Secara psikologis, otak manusia merespons marah dengan defensif. Saat dimarahi, fokus bawahan bukan lagi pada isi pesan, melainkan pada bagaimana cara melindungi diri. Alih-alih belajar, mereka hanya ingin menghindari hukuman.

Halaman Selanjutnya
img_title
Bicara Lembut vs Tegas, Mana yang Lebih Disukai Pria?