Bau Logam Saat Haid, Wajar atau Tanda Bahaya?

Ilustrasi mens
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Bagi sebagian perempuan, bau logam yang tercium saat menstruasi adalah hal yang familiar. Aroma ini mirip dengan bau besi, darah segar, atau bahkan seperti uang koin tembaga.

Mengenal Fase Folikular, Momen Emas Kulit Wanita yang Bikin Lebih Cerah dan Merona

Meskipun kadang membuat khawatir, faktanya bau logam ringan saat haid biasanya merupakan bagian normal dari proses biologis tubuh. Namun, ada juga kondisi ketika bau ini menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan perhatian medis.

Artikel ini akan membahas penyebab bau logam saat menstruasi, penjelasan medis dari ahli, kapan aroma ini normal, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, serta cara menjaga kebersihan selama haid.

Mengenal Luteal Phase, Biang Kerok Kulit Jadi Kusam dan Berminyak Menjelang Menstruasi

Bau logam selama menstruasi umumnya disebabkan oleh kandungan zat besi (iron) dalam darah. Ketika darah keluar dari tubuh dan terpapar oksigen, zat besi tersebut mengalami oksidasi. Proses ini menghasilkan aroma khas seperti logam.

Menurut artikel dari Cleveland Clinic, keluarnya cairan menstruasi mungkin memiliki aroma sedikit metalik seperti koin tembaga ketika Anda sedang menstruasi. Ini karena darah menstruasi mengandung zat besi.

Satu dari Tiga Anak Indonesia Alami ADB, Apa Itu?

Penjelasan serupa juga dicantumkan dalam artikel yang diterbitkan Medical News Today. Dalam artikel itu menyebut bahwa bau logam ini wajar selama menstruasi, dan biasanya tidak menandakan masalah kesehatan selama hanya muncul di periode tersebut.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Renita White, menegaskan bahwa bau logam ringan saat haid adalah normal.

Bau metalik ringan, itu normal. Bau metalik adalah tanda adanya zat besi dalam darah,” kata dia dikutip dari laman Health.

Dengan kata lain, aroma ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan jika hanya muncul saat menstruasi dan hilang setelahnya.

Aroma logam selama haid tergolong normal jika:

  • Hanya muncul selama menstruasi.
  • Tidak disertai rasa gatal, nyeri, atau cairan dengan warna tidak biasa.
  • Tidak terlalu menyengat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Menghilang begitu periode selesai.

Faktor alami lain yang memengaruhi aroma adalah perubahan pH vagina dan keberadaan bakteri baik (lactobacillus) yang menjaga kesehatan area tersebut.

Tanda Bahaya: Kapan Harus Waspada?

Jika bau logam muncul di luar masa menstruasi, atau disertai gejala lain, sebaiknya segera periksakan diri ke tenaga medis. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Perubahan warna cairan vagina menjadi kuning, hijau, atau abu-abu.
  • Gatal, rasa terbakar, atau nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
  • Bau tidak hanya logam, tapi amis (fishy), busuk, atau manis berlebihan.
  • Keluar cairan dalam jumlah tidak wajar.

Kondisi ini bisa mengindikasikan masalah seperti:

  • Bacterial Vaginosis (BV) — ketidakseimbangan bakteri di vagina yang menyebabkan bau amis.
  • Trikomoniasis — infeksi menular seksual yang menimbulkan bau menyengat dan keputihan abnormal.
  • Infeksi saluran kemih (ISK) atau peradangan di organ reproduksi.

Tips Menjaga Kebersihan Saat Haid

Menjaga kebersihan area kewanitaan sangat penting, baik untuk kenyamanan maupun kesehatan. Beberapa langkah praktis yang disarankan ahli antara lain:

  1. Ganti pembalut atau tampon setiap 3–4 jam, atau lebih sering jika aliran darah deras.
  2. Gunakan air bersih dan hangat untuk membersihkan area luar vagina, hindari sabun berpewangi yang dapat mengganggu keseimbangan pH.
  3. Pilih pakaian dalam berbahan katun agar area genital tetap kering dan sirkulasi udara baik.
  4. Hindari praktik douching karena dapat menghilangkan bakteri baik yang melindungi vagina.
  5. Pertimbangkan menstrual cup atau pembalut kain jika kulit sensitif terhadap bahan kimia di pembalut sekali pakai.