Viral Komentar Soal Gym dan ‘Orang Bodoh’? Ternyata Latihan Angkat Beban Bikin Otakmu Lebih Pintar
- Pixaby
Lifestyle –Konten kreator, Timothy Ronald lagi-lagi melontarkan kalimat yang menuai kontroversi di kalangan publik. Kali ini, dirinya sempat menyinggung tentang orang-orang yang senang melakukan aktivitas olahraga di gym.
Timothy menyebut bahwa orang yang suka ngegym itu “goblok” atau “bodoh”, karena menurutnya aktivitas tersebut hanya membuat otak kosong.
"Menurut gue, orang yang suka nge-gym, yang sampai jadi banget badannya, itu nggak mungkin sepinter itu," kata dia dalam potongan video yang viral di media sosial.
Lantas apakah benar rajin latihan angkat beban bisa menurunkan kemampuan kognitif seseorang? Ternyata anggapan tersebut tidaklah benar adanya. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 2014 lalu menyebut bahwa rutin melakukan latihan angkat beban bisa membuat Anda lebih pintar.
Studi ini dilakukan pada sekelompok orang berusia 55 hingga 86 tahun dengan mild cognitive impairment (gangguan kognitif ringan) kondisi awal yang bisa berkembang menjadi Alzheimer diminta untuk melakukan kombinasi latihan angkat beban dan pelatihan otak.
Meskipun belum jelas apakah hal ini berlaku lebih luas, para peneliti mengatakan mereka menemukan adanya hubungan sebab-akibat antara peningkatan kekuatan tubuh dan peningkatan fungsi otak peserta.
Berdasarkan temuan itu, mereka merekomendasikan agar lebih banyak orang melakukan latihan angkat beban supaya populasi lansia di masa depan lebih sehat. Diperkirakan sekitar 135 juta orang akan mengalami demensia pada tahun 2050.
Studi ini, yang dipublikasikan di Journal of the American Geriatrics Society, menjadi bagian dari penelitian yang semakin banyak menunjukkan bahwa kesehatan tubuh berhubungan erat dengan kesehatan otak.
Tim peneliti yang sama pada tahun 2014 pernah mempublikasikan hasil yang menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan kognitif global peserta setelah latihan angkat beban. Sebaliknya, pelatihan otak saja tidak memberikan hasil yang sama.
“Yang kami temukan pada studi lanjutan ini adalah peningkatan fungsi kognitif berkaitan langsung dengan peningkatan kekuatan otot mereka. Semakin kuat seseorang, semakin besar pula manfaatnya bagi otak mereka,” kata Dr. Yorgi Mavros dari Universitas Sydney dikutip dari laman The Independent.
Program angkat beban yang dilakukan adalah mengangkat beban seberat 80% dari kemampuan maksimal peserta, dua kali seminggu selama enam bulan. Ini serupa dengan program latihan atlet. Seiring mereka semakin kuat, beban yang diangkat juga ditambah untuk tetap mempertahankan level 80%.
Hasil pemindaian MRI menunjukkan bahwa area-area tertentu di otak peserta mengalami peningkatan ukuran. Dr. Mavros menyatakan manfaat ini cukup besar sehingga layak untuk merekomendasikan latihan angkat beban bagi semua orang.
“Semakin banyak orang yang melakukan latihan beban seperti ini, semakin besar kemungkinan kita memiliki populasi lansia yang lebih sehat. Kuncinya adalah melakukannya secara rutin, setidaknya dua kali seminggu, dan dengan intensitas yang cukup tinggi agar Anda mendapatkan peningkatan kekuatan maksimal. Ini yang akan memberikan manfaat terbesar bagi otak Anda,” ujarnya.
Sementara itu ahli geriatri dari Universitas Sydney, Profesor Maria Fiatarone Singh yang terlibat dalam penelitian, mengatakan langkah berikutnya adalah mencari tahu apakah peningkatan kekuatan otot berhubungan langsung dengan bertambahnya ukuran otak.
“Selain itu, kami ingin menemukan ‘pembawa pesan’ yang menghubungkan kekuatan otot, pertumbuhan otak, dan kemampuan kognitif, serta menentukan cara terbaik merancang latihan agar manfaatnya maksimal,” katanya.
Dr. James Pickett, kepala penelitian di Alzheimer’s Society, menambahkan bahwa penelitian baru mulai mengungkap bagaimana olahraga fisik dapat bermanfaat bagi otak seiring bertambahnya usia. Studi ini menunjukkan bahwa orang dengan gangguan ingatan dan berpikir ringan (mild cognitive impairment) dapat memperoleh manfaat dari latihan angkat beban untuk meningkatkan kesehatan otak mereka.
“Tidak semua orang dengan gangguan kognitif ringan akan berkembang menjadi demensia dan belum jelas apakah latihan angkat beban bisa mencegah atau membantu mereka yang sudah mengalami kondisi tersebut. Tetapi kita tahu bahwa cara terbaik untuk mengurangi risiko demensia adalah dengan rutin berolahraga, tidak merokok, dan makan dengan pola makan yang sehat dan seimbang,” ujarnya.