1 dari 3 Anak Indonesia Kekurangan Zat Besi, Dampaknya Bisa Pengaruhi Masa Depan Si Kecil
- Freepik.
Lifestyle – Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, prevalensi anemia pada anak usia 6-59 bulan mencapai 38,4 persen.
Hal itu berarti, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun kekurangan zat besi. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.
Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani Sp.A., mengungkapkan, anemia defisiensi besi seringkali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa menentukan masa depan seorang anak.
“Zat besi tidak hanya membentuk hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, tetapi juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter penting di otak yang memengaruhi konsentrasi, daya ingat, dan semangat belajar,” ujar dr Devie saat Peringatan 71 Tahun SGM Menutrisi Indonesia di Pabrik PT Sarihusada Generasi Mahardhika di Yogyakarta, Jawa Tengah.