Kenapa Bangun Lebih Cepat Saat Liburan Dibanding Saat Kerja? Ini Jawaban Psikologinya!

Ilustrasi Bangun Tidur
Sumber :
  • Times of India

Berbeda dengan hari kerja, banyak orang mengasosiasikan pagi hari dengan stres: jalanan macet, deadline, rapat, hingga tekanan sosial di lingkungan kantor.

Bangunin Anak Pagi-Pagi untuk ke Sekolah Tanpa Marah-Marah? Ini Rahasianya!

“Pagi hari pada hari kerja bisa memicu respons otak yang disebut avoidance system, sistem penghindaran di mana otak kita justru menghindari stres atau ketidaknyamanan yang akan dihadapi,” kata Dr. Breus.

Alih-alih semangat bangun, otak kita justru ‘menahan’ tubuh untuk tetap dalam zona nyaman yaitu tidur, meskipun sebenarnya kualitas tidurnya sudah cukup. Itulah sebabnya alarm bisa terus ditunda, dan tubuh terasa berat untuk beraktivitas.

Rutinitas Vs Kebaruan: Faktor Psikologis Lain

Ide Quality Time dengan Pasangan Tanpa Harus Boros Weekend Ini

Hari kerja biasanya identik dengan rutinitas yang berulang. Sedangkan hari libur atau liburan memberi kita rasa kebaruan (novelty) yang sangat disukai otak manusia.

Menurut Dr. Breus, otak kita secara biologis menyukai novelty, karena hal baru merangsang sistem reward di otak. Bahkan, paparan hal baru bisa meningkatkan pelepasan dopamin, sama seperti saat kita jatuh cinta atau mendapat hadiah.

Kenapa Rasanya Baru Tidur, Sudah Harus Kerja Lagi? Ini Penjelasan Psikologi di Baliknya

Itu sebabnya, ketika kita tahu akan liburan ke tempat baru atau mencoba hal berbeda, otak kita ‘mengaktifkan’ sinyal kesiapan bahkan sebelum alarm berbunyi.

Halaman Selanjutnya
img_title